HK is for Hadi Kuncoro
- Hadi Kuncoro
- A Friend, Husband & Father! Time is always change and so does the world! House of Changes by HK is there to partner with you to share, brainstorm and dreams. We build a new pardigm for a better life and society. I do invite you to encourage ourself to lead the changes! Hadi Kuncoro
Monday, July 26, 2004
Aku Ingin Seperti Dulu
+ "Aku takut Sis..."
- "Takut kenapa ? kok sepertinya serius amat sih ?"
+ "Takut suamiku sudah tak sayang lagi, takut suamiku bosan melihatku bla bla...."
- " Ah...itukan cuman perasaan Sis aja, saya yakin suami Sis...orangnya setia dan baik ..."
+ "Aku ingin kembali seperti waktu masih muda dulu. Waktu dimana ketika masih asyik masyuk dimabuk asmara di masa pacaran"
Percakapan dua wanita paruh baya yang masih terlihat funky di loby bawah kantorku di depan car call center, manakala aku menunggu mobil yang akan mengantarku berkunjung ke tempat client kami siang tadi.
Percakapan tentang perubahan yang terjadi dari suami mereka
Percakapan tentang menurunnya perhatian dari suami mereka
dan aku teringat pada isteriku tercinta. Dalam usia pernikahan kami menjelang 2 tahun benarkah aku berubah di mata isteriku? aku tersenyum simpul, senyum seorang diri. yah, betul... bawah alam sadar sekonyong-konyong membawaku bertanya pada diriku sendiri : "apakah hubungan kami tidak semenarik dan seindah dulu?"
Dulu...... waktu kita masih berpacaran, banayak hal creative yang menyenangkan yang kami lakukan bersama. Hingga sempat aku berseloroh bahwa cinta itu bagiku adalah ketololan.
Manakala perasaan cinta menyelimuti, bertemu denganmu berarti debaran jantungku semakin melaju kencang.
Manakala perasaan cinta itu menerpa, aku bisa menjadi seorang pendengar cerita bersambung yang baik tanpa kenal ngantuk.
Manakala cinta merasuki jiwa, janjian denganmu berarti rogohan kantong celanaku semakin mengobrak-abrik kocekku......
Satu menit adalah sangat berarti bagi kami, hingga dulu bahkan kami tidak pernah merasa lapar dan sering lupa makan saking senangnya
Dan aku tak perduli, sebab dibalik itu adalah ada makna cinta karenanya.
sedang kini, orang yang dulu kupacari dan memacariku, sering kulupakan hari ulangtahunnya. Bahkan aku sempat melupakan ulangtahun pernikahan pertama kami.
Hanya satu komitmen pernikahan itu terlihat begitu eksplisit dan nyata, yang mana cincin tersebut masih melingkar indah di jari manisku.
Mungkin semuanya telah berubah......
Duh...hampir dua tahun aku sudah bersamanya. sekarang setiap malam aku hanya menonton siaran pertandingan olah raga. Lepas menonton masuk kamar untuk membaca buku. Bercengkrama dengan gadis kecilku. Akhir pekan ku lalui dengan membaca koran. dan banyak penjelmaan kebahgian yang berubah drastis dibandingkan masa dulu. Tak ada bunga, tak ada rayuan, tak ada nonton film bersama, tak ada jalan-jalan pagi di senayan tak ada...dan tak ada.... lagi....
Aku tahu bahwa aku telah menjengkelkannya. Namun meski menjengkelkan dia masih tetap membereskan koran yang berserakan setelah kubaca, dia masih menyelimutiku tatkala malam semakin dingin dan nyamuk mulai bergentayangan, dia masih memijitku manakala aku lelah selepas pulang kerja dan masih lagi.... dan lagi.....
Itukah kiranya, mengapa kemudian isteriku bersemangat untuk mengikuti program suntik kurus di kelapa gading.
Itukah kiranya mengapa sekarang isteriku selalu tersenyum mesra manakala pagi menjelang
Itukah kiranya mengapa dia menjadi wanita yang sangat telaten memasakan makanan kesukaanku di akhir pekan....
Itukah ???
pun tadi pagi, pada saat kudrop dia di depan kantornya dia berbisik begitu mesra dan berkata : 'Yah, Bunda masih kelihatan cantik nggak ?'.
Dan aku masih tak perduli......
Sudahkah aku berubah, hingga jantung hatiku berusaha keras dan jungkir balik tuk menarik perhatianku ??
Sore ini, ketika bell di kantor telah berbunyi. Mengingatkan aku pada semua itu dan aku menjadi tidak sabar untuk segera sampai di rumah. Untuk menjemputnya dan memanjakannya seperti sediakala, sedianya masa berpacaran dahulu. Indah dan berbunga.......
sebab buatku dahulu dan sekarang harus tetap indah. Karena Kami Masih Punya Cinta
h@di yang mencintai isteri dan anaknya tea EUY!!!
Thursday, July 22, 2004
Aku dan Hari-hariku
"Ayo bangun... udah siang berangkat sekolah nanti kesiangan"
Tradisi tersebut berlangsung selama 12 tahun manakala aku masih berada dibangku sekolah dan masih tinggal di rumah orang tuaku.
Tradisi tersebut sedikit banyak telah berubah manakala aku merantau dalam rangka menuju jenjang pendidikan lebih tinggi, masa kuliah. Pola hidup mandiri dengan sedikit pengawasan dari orang tua (bokap ama nyokap cuman dua kali nengok pertama pada saat masuk dan kedua pada saat wisuda). Era berikutnya...
Tradisi bergeser manakala aku yang masih bujang merantau dalam rangka meniti karir professionalku di belantara metropolitan.
Hingga saatnya kini aku telah berkeluarga dan memiliki satu putri, rutinitas dan ritual keseharian memaksa aku telah menjadi seorang yang mirip sebuah mesin produksi bekerja tanpa mengenal waktu 6 hari dalam seminggu, whole time for stand by position.
Beginilah setiap hari ku :
5:15 bangun tidur dan sebentar bercengkrama dengan kekasih hatiku (isteri dan anakku)
5:30 Mandi pagi langsung mengenakan pakaian kantor sambil panaskan mobil. Sarapan ? ah... tak ada waktu paling banter minum teh hangat segelas berdua bikinan isteriku. Main-main dengan bunga kami tercinta hingga pintu gerbang to say dadah.....
6:00 berangkat kantor. bertukar cerita dan tak lupa ngobrol tentang kejadian dari masing-masing kita hingga diskusi merancang rencana ke depan (kenapa mesti di mobil ?)
7:15 drop isteri di depan kantornya (kebetulan searah perjalanan) tak lupa cup cup bye bye dan saling mendoakan agar semua lancar.
7:17 Tancap gas dan stel musik keras-keras, mengusir penat di tengah kemacetan ibu kota.
7:45 sampai di kantor, absen dan langsung nyalakan komputer. Check e-mail, bikin Mutiara today, dan telpon ke pool, depo, site office dan beberpa kantor lain.
8:00 Balas e-mail yang perlu dibalas, check semua report dari seluruh team di Indonesia. Dan berkoresponden dengan colleague baik customer maupun supplier ataupun agent.
8:30 morning meeting, membahas apa yang terjadi dan rencana apa yang akan dikerjakan dengan para juragan.
9:30 siap-siap jalan ke custemer di Pulo gadung rencana project national distribution barang bahaya untuk appointment schedule jam 10.
9:50 tiba di lokasi customer dan diskusi panjang mengenai explorasi requirement hingga scenario operation planning pelaksanaan. Action Plan disiapkan mulai dari Management System, Distribution Risk Review, Emergency Response Team bla bla.... terakhir menyiapkeun minutes of meeting.
11:30 langsung jalan ke depo di daerah tanjung priok, ada salah satu potential client yang ingin mengaudit pool dan depotnya kita.
12:00 Introduction meeeting dan langsung kunjungan lapangan.
14:00 audit selesai, langsung perjalanan dilanjutkan kembali ke kantor. Selama perjalanan proses pertelponan terus berlanjut memonitor regular operation activities dari semua supervisor.
15:30 tiba dikantor pesen makanan, hemm...laper juga ternyata. sambil tunggu makanan dateng check e-mail dan diskusi kecil-kecilan perkembangan hari ini ama Pak Boss.
15:45 Makan pagi, siang, sore.
16:00 diskusi dengan operation team permasalahan hari ini dan schedule plan untuk besok. Serta Merancang Scenario project yang akan dimulai dua dua hari yang akan datang. Mulai dari order handling system, regular report sysytem, complaint management system, Incident management system, Corrective action programe dan tak lupa Key performance Indicator program.
17:00 mem-follow up-i hasil meeting hari ini dengan client dan mendistribusikan minutes of meeting dan action plan programenya.
17:30 Check seluruh daily report di system dari seluruh team dan juga lintas dept.
18:00 telpon isteri, tanya pulang bareng apa mau duluan ?
19:00 sempetkan buka
19:30 Susun rencana kerja hari besok, meeting jam berapa, dengan siapa, di mana dan delegation guide line untuk para supervisor di operation team karena besok pagi harus sudah jalan lagi ke luar kantor.
20:00 Menutup semua komputer bersamaan dengan padamnya listrik di kantor. Absen dan pulang.
20:30 jemput isteri di kantornya karena kebetulan dia juga sedang banyak kerjaan.
20:40 Mampir ke Ranch Market, program 2 hari sekali beli makanan untuk anak tercinta, biar makannya tetep fresh terutama untuk sayuran dan daging.
21:30 sampai dirumah. Ngobrol sebentar dengan pengasuhnya anakku tercinta ngapain aja, apa kegiatannya, gimana makannya, minumnya bla bla...
21:45 Mandi biar seger
22:00 siap-siap makan malem sambil nonton televisi dan melanjutkan obrolan di mobil yang terputus karena belanja bersama isteri sebentar dan isteri langsung tidur biasanya.
22:30 lanjutkan nonton tipi sambil ngemil makanan.
23:30 siap-siap masuk kamar liat-liat anak yang lagi tidur dan melanjutkan baca buku "into thin air" -nya Jon Krakauer sambil tiduran.
01:00 biasanya sudah mulai ngantuk dan tidur tak lupa sun kedua buah hatiku.
Selanjutnya terus berlanjut....seperti hari-hari yang sudah berlalu. Memang terasa lelah tapi ini adalah pilihan hidup yang harus dijalankan atas konsekuensi keburuhanku.
salam
h@di
Aku dan Jantung Hatiku
kami, aku dan dia saling mencinta sebagai pasangan suami dan istri. kami, sama-sama terlibat cinta segitiga. sama-sama mencintai anak kami. dan berharap
saling dicinta. kami sama-sama berdoa, agar anak kami membalas cinta kami, sebagai ayah dan bundanya. semoga segitiga ini akan berlangsung pada esok dan keesokan harinya, setiap hari. Hingga kami mati hingga kami dipisahkan oleh Yang Kuasa.
h@di tea EUY!!
Kebodohan memberikan seorang sahabat
"Aah...bodoh kali aku nih..."
Begitu gerutuku ketika menyadari kebodohan yang baru saja terjadi. Semakin kuteliti semakin terasa pedih merasuk kedalam hati betapa bodoh dan teledornya diri ini. Struk ATM pengisian pulsa automatic menunjukan nomer handphone dengan digit paling akhir yang salah. Angka itu bukan miliku tapi entah milik siapa. melayang sudah 100 ribu plus 10% tax ke tangan seseorang yang sangat beruntung yang entah mimpi apa dia tadi malam ?
Kegalauan ini bukan semata karena uangnya (tapi iya juga sih duitnya perlu hehehe) namun lebih karena betapa tidak telitinya dan bodohnya diriku ini.
Dengan gontai ku parkirkan kembali mobil ke Mall yang barusan kutinggalkan mencari XL ritel shop (gue gak mau lagi lewat automatic ATM). Proses pengisian ulang kembali dilakukan, tapi sekarang ku biarkan si Mbak counter XL yang melakukan proses tersebut sampai pulsa handphoneku yakin bertambah sesuai dengan voucher yang ku beli. Dengan tetap lunglai, aku mencoba mulai berfikir untuk mengirim SMS ke "sang pemilik keberuntungan" dengan harapan bahwa "sang penerima keberuntungan" itu juga akan membawa keberuntungan buat diriku.
"Ah...nonsense...ini Jakarta Bung, Mana ada orang yang mau ngembaliin, malah yang ada gue diketawain" begitulah pikiran negative ku pada saat kupijit tombol send di handphone butut ku dan berusaha untuk mengikhlaskannya tanpa berharap akan kembali.
"Ah...don't care deh...siapa tahu who know ya toh ? gak ada ruginya kok untuk mencoba"
Pesan SMS dariku adalah
"Anda beruntung mendapat tambahan pulsa gratis dari saya..."
"Tulit...tulit...tulit" ku lihat HP-ku mengirimkan tanda bahwa SMS tadi delivered. Wah berarti ada nomer itu... detik-detik penantian dimulai, siapa tahu ada response dari "sang penerima rejeki" pulsa itu.
"Tulit...tulit...tulit" SMS masuk... perlahan kubuka dan kubaca hmm...nomor "sang penerima keberuntungan" terlihat dengan jelas, pesan singkat tertulis didalamnya "gara-gara isi automatic ya ? terus bagaimana"
berlanjutlah SMS kami membahas bagaimana caranya pengembalian pulsa nyasar itu, saya tahu dari gaya bahasanya dia adalah wanita yang sangat baik hati.
Cerita malam itu menghiasi rumah kami... dengan segala pro kontra... begitupun ketika di dalam pesawat menuju surabaya dengan beberapa kolega. Yang menggelikan adalah bahkan mereka sempat bertaruh satu dengan yang lain apakah si penerima rejeki ini akan betul-betul mengembalikan atau tidak.
sore hari dalam perjalanan menuju bandara juanda surabaya, iseng-iseng aku cek kembali pulsa HP-ku...ternyata masih belum bertambah dan para kolega dengan semangat 45 memaksa aku untuk menanyakan kelanjutan rencana "sang penerima rejeki" lebih lanjut.
SMS terkirim beberapa kali dengan penuh semangat dan besar harapan dari "sang penerima rejeki" dan tepat jam 16:17 sebuah pesan singkat ku terima dengan isi mengabarkan nomer voucher pulsa pengganti dari "sang penerima rejeki".
Ternyata "sang penerima keberuntungan" telah pula memberikan keberuntungan buat ku yang tiada ternilai harganya "SAHABAT"Di alam yang semakin penuh dengan emosi dan high tention, kecurigaan, korupsi ternyata masih pula menyembulkan mutiara dan berlian permata dari seorang asisten dosen sebuah Universitas Bonafide di barat jakarta bernama Sylvia.
Terima kasih Sylvia, some day kebaikan dan ketulusan anda pasti akan mendapat berkah dan balas yang jauh lebih dari yang pernah anda perbuat.
memberi tanpa pertimbangan bagai menyingkirkan batu penghambat arus sungai. Arus sungai adalah rasa kasih dari dalam diri. Sedangkan batu adalah kepentingan yang berpusat pada diri sendiri. Sesungguhnya, bukan receh atau berlian yang anda berikan. Kemurahan itu tidak terletak di tangan, melainkan di hati.
h@di senyum untuk sahabat baru tea EUY!!!
Begitu gerutuku ketika menyadari kebodohan yang baru saja terjadi. Semakin kuteliti semakin terasa pedih merasuk kedalam hati betapa bodoh dan teledornya diri ini. Struk ATM pengisian pulsa automatic menunjukan nomer handphone dengan digit paling akhir yang salah. Angka itu bukan miliku tapi entah milik siapa. melayang sudah 100 ribu plus 10% tax ke tangan seseorang yang sangat beruntung yang entah mimpi apa dia tadi malam ?
Kegalauan ini bukan semata karena uangnya (tapi iya juga sih duitnya perlu hehehe) namun lebih karena betapa tidak telitinya dan bodohnya diriku ini.
Dengan gontai ku parkirkan kembali mobil ke Mall yang barusan kutinggalkan mencari XL ritel shop (gue gak mau lagi lewat automatic ATM). Proses pengisian ulang kembali dilakukan, tapi sekarang ku biarkan si Mbak counter XL yang melakukan proses tersebut sampai pulsa handphoneku yakin bertambah sesuai dengan voucher yang ku beli. Dengan tetap lunglai, aku mencoba mulai berfikir untuk mengirim SMS ke "sang pemilik keberuntungan" dengan harapan bahwa "sang penerima keberuntungan" itu juga akan membawa keberuntungan buat diriku.
"Ah...nonsense...ini Jakarta Bung, Mana ada orang yang mau ngembaliin, malah yang ada gue diketawain" begitulah pikiran negative ku pada saat kupijit tombol send di handphone butut ku dan berusaha untuk mengikhlaskannya tanpa berharap akan kembali.
"Ah...don't care deh...siapa tahu who know ya toh ? gak ada ruginya kok untuk mencoba"
Pesan SMS dariku adalah
"Anda beruntung mendapat tambahan pulsa gratis dari saya..."
"Tulit...tulit...tulit" ku lihat HP-ku mengirimkan tanda bahwa SMS tadi delivered. Wah berarti ada nomer itu... detik-detik penantian dimulai, siapa tahu ada response dari "sang penerima rejeki" pulsa itu.
"Tulit...tulit...tulit" SMS masuk... perlahan kubuka dan kubaca hmm...nomor "sang penerima keberuntungan" terlihat dengan jelas, pesan singkat tertulis didalamnya "gara-gara isi automatic ya ? terus bagaimana"
berlanjutlah SMS kami membahas bagaimana caranya pengembalian pulsa nyasar itu, saya tahu dari gaya bahasanya dia adalah wanita yang sangat baik hati.
Cerita malam itu menghiasi rumah kami... dengan segala pro kontra... begitupun ketika di dalam pesawat menuju surabaya dengan beberapa kolega. Yang menggelikan adalah bahkan mereka sempat bertaruh satu dengan yang lain apakah si penerima rejeki ini akan betul-betul mengembalikan atau tidak.
sore hari dalam perjalanan menuju bandara juanda surabaya, iseng-iseng aku cek kembali pulsa HP-ku...ternyata masih belum bertambah dan para kolega dengan semangat 45 memaksa aku untuk menanyakan kelanjutan rencana "sang penerima rejeki" lebih lanjut.
SMS terkirim beberapa kali dengan penuh semangat dan besar harapan dari "sang penerima rejeki" dan tepat jam 16:17 sebuah pesan singkat ku terima dengan isi mengabarkan nomer voucher pulsa pengganti dari "sang penerima rejeki".
Ternyata "sang penerima keberuntungan" telah pula memberikan keberuntungan buat ku yang tiada ternilai harganya "SAHABAT"Di alam yang semakin penuh dengan emosi dan high tention, kecurigaan, korupsi ternyata masih pula menyembulkan mutiara dan berlian permata dari seorang asisten dosen sebuah Universitas Bonafide di barat jakarta bernama Sylvia.
Terima kasih Sylvia, some day kebaikan dan ketulusan anda pasti akan mendapat berkah dan balas yang jauh lebih dari yang pernah anda perbuat.
memberi tanpa pertimbangan bagai menyingkirkan batu penghambat arus sungai. Arus sungai adalah rasa kasih dari dalam diri. Sedangkan batu adalah kepentingan yang berpusat pada diri sendiri. Sesungguhnya, bukan receh atau berlian yang anda berikan. Kemurahan itu tidak terletak di tangan, melainkan di hati.
h@di senyum untuk sahabat baru tea EUY!!!
Friday, July 16, 2004
Guru pahlawan tanpa tanda tanya
slamat pagi bapak ibu guru
slamat pagi.....
kau memberi bekal ilmu kepada kami.....
kau berjasa bapak ibu guru
pada negara.....
sepenggal lagu yang menyuratkan betapa mulia hidupmu guru, yang dari sejak dini telah ditanamkan oleh orang tua kita mengenai nilai-nilai tersebut.
betapa indah masa kecil kita bermain, bercanda, belajar, juga tak lupa berkelompok membandel terhadap aturan guru....(kalo saya mah...banyak bermain dan bercandanya juga membandelnya, belajarnya mah...sedikit ajah..hehehehe). Ah indahnya masa kanak-kanak kita dulu, pagi menimba ilmu di sekolah inpres dan sore pergi menuai ilmu agama di sekolah madrasah.
Kita semua bisa menghitung apakah gaji yang kita dapatkan sepadan dengan tanggung jawab kita saat ini, karena kita diajari matematika
kita tahu penggundulan hutan akan mengakibatkan banjir dimana-mana, karena kita diajari ilmu pengetahuan alam dan yang lainnya
semua itu tak lain dan tak bukan berkat bimbingan GURU !!!
Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa
Guru juga adalah pahlawan tanpa tanda tanya
Dua kalimat tersebut di atas ketika mendapatkan sebuah penggabungan yang harmonis memunculkan sebuah harmonisasi yang sudah diakui oleh khalayak bahwa
"Tidak perlu dipertanyakan kembali sesungguhnya Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa".
karena coba anda bayangkan jikalau guru adalah pahlawan dengan tanda tanya, maka bentuknya adalah sbb :
"Guru adalah pahlawan ?" (kan dengan tanda tanya)
makna berikut yang muncul tentu akan berubah menjadi sebaliknya, bahwa... apa betul guru itu adalah pahlawan ...
bukan begitu bukan ????
h@di yang hormat terhadap guru tea EUY!!!
P.S. ini hanya candaan... keep smile !!!! serius amat !!!
slamat pagi.....
kau memberi bekal ilmu kepada kami.....
kau berjasa bapak ibu guru
pada negara.....
sepenggal lagu yang menyuratkan betapa mulia hidupmu guru, yang dari sejak dini telah ditanamkan oleh orang tua kita mengenai nilai-nilai tersebut.
betapa indah masa kecil kita bermain, bercanda, belajar, juga tak lupa berkelompok membandel terhadap aturan guru....(kalo saya mah...banyak bermain dan bercandanya juga membandelnya, belajarnya mah...sedikit ajah..hehehehe). Ah indahnya masa kanak-kanak kita dulu, pagi menimba ilmu di sekolah inpres dan sore pergi menuai ilmu agama di sekolah madrasah.
Kita semua bisa menghitung apakah gaji yang kita dapatkan sepadan dengan tanggung jawab kita saat ini, karena kita diajari matematika
kita tahu penggundulan hutan akan mengakibatkan banjir dimana-mana, karena kita diajari ilmu pengetahuan alam dan yang lainnya
semua itu tak lain dan tak bukan berkat bimbingan GURU !!!
Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa
Guru juga adalah pahlawan tanpa tanda tanya
Dua kalimat tersebut di atas ketika mendapatkan sebuah penggabungan yang harmonis memunculkan sebuah harmonisasi yang sudah diakui oleh khalayak bahwa
"Tidak perlu dipertanyakan kembali sesungguhnya Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa".
karena coba anda bayangkan jikalau guru adalah pahlawan dengan tanda tanya, maka bentuknya adalah sbb :
"Guru adalah pahlawan ?" (kan dengan tanda tanya)
makna berikut yang muncul tentu akan berubah menjadi sebaliknya, bahwa... apa betul guru itu adalah pahlawan ...
bukan begitu bukan ????
h@di yang hormat terhadap guru tea EUY!!!
P.S. ini hanya candaan... keep smile !!!! serius amat !!!
Duh Bangsaku.........(bangsaku ??)
Pada saatnya beberpa hari lalu pemerintah dalam projectnya harus pula merancang mengenai ketetapan dan kesepakatan dunia ttg GHS.
Dananya adalah 350 Juta cash in advance (bantuan lagi).
Project tersebut dilelangkannya...namun lelang hanyalah lelang, pemenangnya adalah sebuah perusahaan yang tidak mengerti sama sekali mengenai GHS. Selidik punya selidik ternyata itu perusahaan cuman akal bulus dari para pejabat di transport dept.
akhirnya sipemenang mngkontaklah kolega saya yang memang sudah dan sedang mengerjakan mengenai GHS untuk kepentingan Asosiasinya yang dia komandani.
dealing terjadi dan semua bagi saya sangat menakjubkan :
dari nilai 350 juta ternyata 200 juta sudah entah raib kemana dari sejak awal.. selidik punya selidik sudah dipotong masuk ke dompetnya pejabat.
sisa 150 juta berada di tangan si pemenang tender. Rekan saya hanya singkat dan padat... berkomentar "ya sudah 100 juta buat saya dan 50 juta silahkan buat anda".
dealing selesai...
dari kasus di atas saya menggaris bawahi 2 hal :
1. Untuk Project GHS tersebut ternyata para pejabat telah menggelembungkan nilai project yang sebetulnya cukup dengan anggaran dibawah 100 juta.
2. Apapun tendernya dilingkunagn government boleh dibilang hampir semuanya pasti dana project di potong dahulu oleh pejabat yang berwenang dan itu biasayanya lebih dari 50%.
beberapa minggu yang lalu diterimalah sebuah sms dihanphone saya dari seseorang bernama IPDA SWT Kanit lantas di daerah Sumatera sana berisi "Bapak Saya mau ijin melapor nomer rekening saya BNI dengan nomer xxxxx"
Saya nggak menggubrisnya.... tapi dia semakin hari semakin bersemangat mengingatkan saya untuk menrasfer sejumlah uang dengan ancaman truck-truck kami yang lewat akan di tahan.
cerita berlanjut semakin menjijikan... hingga sekarang akan terus berlanjut
dua cerita yang saya alami tersebut merupakan cerminan bangsa terutama pejabat dan aparat.
Ini sebuah kondisi dilematik, Bila kita melawan aparat dan pejabat kedepannya kita yang susah...makanya saya merancang suatu skenario yang menurut saya bisa ampuh yaitu dengan cara sosial and psikologi presure bagi anak-anak mereka.
Saya tahu Pak Soewito memiliki anak di Sekolah dasar, dan saya punya dokumen untuk prilaku korupnya dia. gampang bagi saya mengirim pengumumang dan surat kesekolah anak tersebut dan menyatakan bahwa bapaknya adalah pemalak brutal di depan temen-temennya. sehingga si anak akan mendapatkan presure sosial dan mental dari lingkungannya.
Saya memahami pasti ada yang menentang skenarion tersebut dengan alasan bahwa anak tersebut tidak tahu apa-apa. Begitupun Orang miskin dan orang susah bangsa ini, mereka tidak tahu apa-apa kenapa mereka hidup susah... ternyata itu ulah dari para koruptor dan pemalak berseragam yang brutal.
namun skenario tersebut masih belum dapat restu.....
sekelumit tentang pekerjaanku..........
salam
hadi tea EUY!!!
Dananya adalah 350 Juta cash in advance (bantuan lagi).
Project tersebut dilelangkannya...namun lelang hanyalah lelang, pemenangnya adalah sebuah perusahaan yang tidak mengerti sama sekali mengenai GHS. Selidik punya selidik ternyata itu perusahaan cuman akal bulus dari para pejabat di transport dept.
akhirnya sipemenang mngkontaklah kolega saya yang memang sudah dan sedang mengerjakan mengenai GHS untuk kepentingan Asosiasinya yang dia komandani.
dealing terjadi dan semua bagi saya sangat menakjubkan :
dari nilai 350 juta ternyata 200 juta sudah entah raib kemana dari sejak awal.. selidik punya selidik sudah dipotong masuk ke dompetnya pejabat.
sisa 150 juta berada di tangan si pemenang tender. Rekan saya hanya singkat dan padat... berkomentar "ya sudah 100 juta buat saya dan 50 juta silahkan buat anda".
dealing selesai...
dari kasus di atas saya menggaris bawahi 2 hal :
1. Untuk Project GHS tersebut ternyata para pejabat telah menggelembungkan nilai project yang sebetulnya cukup dengan anggaran dibawah 100 juta.
2. Apapun tendernya dilingkunagn government boleh dibilang hampir semuanya pasti dana project di potong dahulu oleh pejabat yang berwenang dan itu biasayanya lebih dari 50%.
beberapa minggu yang lalu diterimalah sebuah sms dihanphone saya dari seseorang bernama IPDA SWT Kanit lantas di daerah Sumatera sana berisi "Bapak Saya mau ijin melapor nomer rekening saya BNI dengan nomer xxxxx"
Saya nggak menggubrisnya.... tapi dia semakin hari semakin bersemangat mengingatkan saya untuk menrasfer sejumlah uang dengan ancaman truck-truck kami yang lewat akan di tahan.
cerita berlanjut semakin menjijikan... hingga sekarang akan terus berlanjut
dua cerita yang saya alami tersebut merupakan cerminan bangsa terutama pejabat dan aparat.
Ini sebuah kondisi dilematik, Bila kita melawan aparat dan pejabat kedepannya kita yang susah...makanya saya merancang suatu skenario yang menurut saya bisa ampuh yaitu dengan cara sosial and psikologi presure bagi anak-anak mereka.
Saya tahu Pak Soewito memiliki anak di Sekolah dasar, dan saya punya dokumen untuk prilaku korupnya dia. gampang bagi saya mengirim pengumumang dan surat kesekolah anak tersebut dan menyatakan bahwa bapaknya adalah pemalak brutal di depan temen-temennya. sehingga si anak akan mendapatkan presure sosial dan mental dari lingkungannya.
Saya memahami pasti ada yang menentang skenarion tersebut dengan alasan bahwa anak tersebut tidak tahu apa-apa. Begitupun Orang miskin dan orang susah bangsa ini, mereka tidak tahu apa-apa kenapa mereka hidup susah... ternyata itu ulah dari para koruptor dan pemalak berseragam yang brutal.
namun skenario tersebut masih belum dapat restu.....
sekelumit tentang pekerjaanku..........
salam
hadi tea EUY!!!
SELAMAT TAHUN BARU Yah
Minggu kemarin empat hari adalah libur natal bagi ku, walaupun aku nggak merayakannya, cukup membuat ku banyak waktu membuka-buka lagi lemari buku koleksiku.
"Ya ampuun.. Bunda, ternyata buku ini ada di sini toh juga yang itu trus yang ono pula... bla bla bla..."
Menjelang perayaan satu tahun pernikahan kami yang tinggal beberapa hari lagi, membawa memory yang begitu jauh kebelakang menelurusi perubahan-perubahan yang terjadi dalam rentang waktu berjalan. Saat ini pada saat aku menulis ini, memunculkan ide menjelang membuka tahun yang baru untuk mengajak sang isteri tercinta melakukan kontempelasi kecil-kecilan di rumah kontrakan kami untuk juga merangkai ronce apa yang akan kita buat di perido rentang waktu yang akan datang.
penelusuran kebelakang telah memunculkan fakta bahwa beberapa perubahan cukup bisa membuat diriku termenung, ternganga, tersenyum, terbahak juga tergopoh-gopoh.
di waktu lalu ; (jangan kejauhan abad 21 aja yah kilas baliknya)
tahun 2000 aku masih berstatus single berpacaran jarak jauh dengan hidup mandiri di perantauan disibukan oleh aktivitas melalui masa pembelajaran sebagai seorang calon professional di sebuah perusahaan publik dalam program Pengembangan Calon Karyawan Karir (begitu kira-kira saya menerjemahkannya).
Aktivitas yang sangat menyita waktu, tenaga dan fikiran kami lalui bersama-sama dengan 12 teman lainnya yang kami akrabi hanya karena berawal sebeban sependeritaan semata. Penghidupan yang aku perolehpun bukanlah gaji selayaknya professional namun sekedar uang saku. Alhamdulillah bahwa tetap penyediaan anggaran untuk hobby seperti membeli buku dan main internet masih bisa aku alokasikan. Program menulis tetap menjadi kewajiban hari-hari tertuang dalam laptop kesayanganku (kemana yah lap top itu sekarang ? file-file bahkan novelku lenyap besertanya-prasti hard copynya masih lo pegang kan?). Selalu mengejar dimanapun keberadaan pameran buku.
Tahun 2001 adalah masa pergolakan dan penentuan perjuangan karirku yang ber muara dipusaran tempat kerjaku sekarang, setelah melalui pergumulan tak seimbang dengan sang pemberi program pendidikan. kehidupanku 80% dihabiskan di kantor pagi hingga dini hari setiap hari dan 6 hari dalam seminggu tiada henti. Namun dari sekian kesibukan bahwa program pencerahaan pengetahuan tetap menjadi prioritas dengan kualitas pengetahuan lebih berbobot. Diskusi bedah buku dan kasus menjadi aktivitas keseharian beriringan bersama aktivitas keburuhanku. Malam minggu adalah malam kelabu bagi ku karena sebagian besar dihabiskan di kamar untuk membaca ataupun tidur melepas lelah setelah perjalanan jauh pulang ke kampung halaman. (jomlo banget gue yah ?? ciaan deh gue)
Tahun 2002 Masa pematangan dalam karir (walau terkesan karbitan; rentang waktu 3 tahun) menyita keseharianku untuk proses penggalangan net working ke segala arah mata angin. Menulis dan membaca tetap menjadi prioritas ku dan juga pergumulan di kelompok penulis televisi membuat kegandrungan terhadap lembaran-lembaran hurup semakin menggila. Berlanjut masa berkecamuk penentuan pengakhiran masa lajangku cukup menyita waktu, tenaga, pikiran dan financial terjadi di akhir paruh waktu tahun 2002. Pinangan, persiapan pernikahan, pekerjaan menyita habis kesempatan waktu kegandrunganku pada saat itu. Bahkan aku tak lagi memiliki anggaran untuk membeli buku-buku disetiap bulannya. Mengenaskan sekali manakala menyadari bahwa tas ransel kesayanganku yang berisi segala keperluan mulai buku, botol minum, 1 day traviling needs semakin terbengkalai tergolek di kamarku.
Benarkah aku sudah Berubah ???
Ya dan tidak.
Ya karena sebagian dari kebiasaan lama ku telah terlupakan bahkan ditinggalkan
Tidak karena sebagian lagi keyakinanku dan ideologiku masih tetap ku pegang teguh sebagai prinsip.
Sekarang banyak pertimbangan yang harus aku perhitungkan dalam mengambil sikap dan keputusan, karena di sekitarku telah hadir mutiara-mutiara ku ; Isteri dan Anakku.
Tahun 2003, semua hobby dan program pencerahan tersebut hampir 90% lenyap dari kebiasaanku. banyak alasan yang terbetik karenanya kesibukan, kelelahan, keterbatasan waktu dll. Penganggaran buku sudah tidak memiliki kepastian budget lagi setiap bulannya. Jari jemari sudah mulai enggan menyentuh tuts-tuts key board untuk sekedar menulis satu atau dua lembar halaman kertas A4, info pameran buku sudah jauh terngiang dari pendengaranku dan juga hilang dari penglihatannku. Terima kasih aku haturkan kepada pemerintah (walau tidak setuju program libur masal) karena telah memberikan waktu luang untuk penyadaran adanya perubahan yang kurang baik dari kebiasaanku. Kemanakah anggaran dana pembelian buku dialihkan ? padahal aku sudah tidak lagi merokok dengan brutal layaknya tahun-tahun yang lalu. Ahhaa..... ternyata aku juga sudah mulai meninggalkan kegandrungan brutalku terhadap rokok, that's great itu harus berlanjut dan lebih disempurnakan.
Ternyata banyak pula aku mengalami perubahan-perubahan baik itu melalui pemrograman ataupun yang berjalan begitu saja seiring waktu dan keadaan.
Selanjutnya, Tahun 2004
Akankah aku terus berubah ???
Ya aku akan terus berubah meng up grade semua perencanaan-perencanaan keikhtiaranku menuju kebaikan (kesempurnaan mah... susah ye, coz no body perfect)
BERUBAH !!! (kayak pilem kartun voltus, gaban atau apa yah dulu??)
Ah panjang bener sih... sebetulnya aku hanyalah ingin berucap :
Saus Tomat Dicocol Paru = SELAMAT TAHUN BARU...... treet...teet...tett......
Semoga hari-hari kita akan lebih baik dan cerah lagi, walopun hajatan termahal dan terlucu bangsa ini akan terjadi Bulan April tahun 2004.
h@di always exploring myimagination with no limit tea EUY!!!
"Ya ampuun.. Bunda, ternyata buku ini ada di sini toh juga yang itu trus yang ono pula... bla bla bla..."
Menjelang perayaan satu tahun pernikahan kami yang tinggal beberapa hari lagi, membawa memory yang begitu jauh kebelakang menelurusi perubahan-perubahan yang terjadi dalam rentang waktu berjalan. Saat ini pada saat aku menulis ini, memunculkan ide menjelang membuka tahun yang baru untuk mengajak sang isteri tercinta melakukan kontempelasi kecil-kecilan di rumah kontrakan kami untuk juga merangkai ronce apa yang akan kita buat di perido rentang waktu yang akan datang.
penelusuran kebelakang telah memunculkan fakta bahwa beberapa perubahan cukup bisa membuat diriku termenung, ternganga, tersenyum, terbahak juga tergopoh-gopoh.
di waktu lalu ; (jangan kejauhan abad 21 aja yah kilas baliknya)
tahun 2000 aku masih berstatus single berpacaran jarak jauh dengan hidup mandiri di perantauan disibukan oleh aktivitas melalui masa pembelajaran sebagai seorang calon professional di sebuah perusahaan publik dalam program Pengembangan Calon Karyawan Karir (begitu kira-kira saya menerjemahkannya).
Aktivitas yang sangat menyita waktu, tenaga dan fikiran kami lalui bersama-sama dengan 12 teman lainnya yang kami akrabi hanya karena berawal sebeban sependeritaan semata. Penghidupan yang aku perolehpun bukanlah gaji selayaknya professional namun sekedar uang saku. Alhamdulillah bahwa tetap penyediaan anggaran untuk hobby seperti membeli buku dan main internet masih bisa aku alokasikan. Program menulis tetap menjadi kewajiban hari-hari tertuang dalam laptop kesayanganku (kemana yah lap top itu sekarang ? file-file bahkan novelku lenyap besertanya-prasti hard copynya masih lo pegang kan?). Selalu mengejar dimanapun keberadaan pameran buku.
Tahun 2001 adalah masa pergolakan dan penentuan perjuangan karirku yang ber muara dipusaran tempat kerjaku sekarang, setelah melalui pergumulan tak seimbang dengan sang pemberi program pendidikan. kehidupanku 80% dihabiskan di kantor pagi hingga dini hari setiap hari dan 6 hari dalam seminggu tiada henti. Namun dari sekian kesibukan bahwa program pencerahaan pengetahuan tetap menjadi prioritas dengan kualitas pengetahuan lebih berbobot. Diskusi bedah buku dan kasus menjadi aktivitas keseharian beriringan bersama aktivitas keburuhanku. Malam minggu adalah malam kelabu bagi ku karena sebagian besar dihabiskan di kamar untuk membaca ataupun tidur melepas lelah setelah perjalanan jauh pulang ke kampung halaman. (jomlo banget gue yah ?? ciaan deh gue)
Tahun 2002 Masa pematangan dalam karir (walau terkesan karbitan; rentang waktu 3 tahun) menyita keseharianku untuk proses penggalangan net working ke segala arah mata angin. Menulis dan membaca tetap menjadi prioritas ku dan juga pergumulan di kelompok penulis televisi membuat kegandrungan terhadap lembaran-lembaran hurup semakin menggila. Berlanjut masa berkecamuk penentuan pengakhiran masa lajangku cukup menyita waktu, tenaga, pikiran dan financial terjadi di akhir paruh waktu tahun 2002. Pinangan, persiapan pernikahan, pekerjaan menyita habis kesempatan waktu kegandrunganku pada saat itu. Bahkan aku tak lagi memiliki anggaran untuk membeli buku-buku disetiap bulannya. Mengenaskan sekali manakala menyadari bahwa tas ransel kesayanganku yang berisi segala keperluan mulai buku, botol minum, 1 day traviling needs semakin terbengkalai tergolek di kamarku.
Benarkah aku sudah Berubah ???
Ya dan tidak.
Ya karena sebagian dari kebiasaan lama ku telah terlupakan bahkan ditinggalkan
Tidak karena sebagian lagi keyakinanku dan ideologiku masih tetap ku pegang teguh sebagai prinsip.
Sekarang banyak pertimbangan yang harus aku perhitungkan dalam mengambil sikap dan keputusan, karena di sekitarku telah hadir mutiara-mutiara ku ; Isteri dan Anakku.
Tahun 2003, semua hobby dan program pencerahan tersebut hampir 90% lenyap dari kebiasaanku. banyak alasan yang terbetik karenanya kesibukan, kelelahan, keterbatasan waktu dll. Penganggaran buku sudah tidak memiliki kepastian budget lagi setiap bulannya. Jari jemari sudah mulai enggan menyentuh tuts-tuts key board untuk sekedar menulis satu atau dua lembar halaman kertas A4, info pameran buku sudah jauh terngiang dari pendengaranku dan juga hilang dari penglihatannku. Terima kasih aku haturkan kepada pemerintah (walau tidak setuju program libur masal) karena telah memberikan waktu luang untuk penyadaran adanya perubahan yang kurang baik dari kebiasaanku. Kemanakah anggaran dana pembelian buku dialihkan ? padahal aku sudah tidak lagi merokok dengan brutal layaknya tahun-tahun yang lalu. Ahhaa..... ternyata aku juga sudah mulai meninggalkan kegandrungan brutalku terhadap rokok, that's great itu harus berlanjut dan lebih disempurnakan.
Ternyata banyak pula aku mengalami perubahan-perubahan baik itu melalui pemrograman ataupun yang berjalan begitu saja seiring waktu dan keadaan.
Selanjutnya, Tahun 2004
Akankah aku terus berubah ???
Ya aku akan terus berubah meng up grade semua perencanaan-perencanaan keikhtiaranku menuju kebaikan (kesempurnaan mah... susah ye, coz no body perfect)
BERUBAH !!! (kayak pilem kartun voltus, gaban atau apa yah dulu??)
Ah panjang bener sih... sebetulnya aku hanyalah ingin berucap :
Saus Tomat Dicocol Paru = SELAMAT TAHUN BARU...... treet...teet...tett......
Semoga hari-hari kita akan lebih baik dan cerah lagi, walopun hajatan termahal dan terlucu bangsa ini akan terjadi Bulan April tahun 2004.
h@di always exploring myimagination with no limit tea EUY!!!
Daisy Aurelia Nauli Kuncoro
Assalamualaikum Wr. wb.
Selamat pagi semua....
pagi ini belom sempet kirim mutiara karena masih agak mengantuk-ngantuk, tapi hasrat menggila untuk menceritakan "Ziggy" kami begitu menggebu. So pagi ini saya akan memulai dengan bercerita.
Setelah mananti dengan perjuangan panjang selama kurang lebih 36 jam dan dengan terpontang-panting sendiri karena keluarga dari Medan belumlah pula mendapatkan tiket pesawat dan keluarga dari bandung masih berada di luar kota hal ini karena sangat mendadak, Akhirnya dengan mengucap Alhamdulillah dan kumandang Adzan telah dilahirkan "sedikit paksa" putri kami pertama tgl 24.09.03 yang bertepatan dengan Isra Mi'raj pada pukul 20:07 WIB. Si "Ziggy" dulu kami memanggil kini bernama lengkap DAISY AURELIA NAULI KUNCORO
Pada saat operasi baru mulai akhirnya adik isteri saya dateng juga dari Medan sementara mami kami masih ketinggalan di sana, serta kakak isteri dan seorang teman dan sahabat kami "Su" turut menanti menemani proses operasi.
Induksi selama tiga periode tidak menghasilkan mules dan kontraksi apapun hingga lamanya proses percobaan pemancinagn mengakibatkan "Ziggy" kekurangan oksigen dan kondisi gerakan semakin melemah bahkan di detik terakhir sempat menghilang pula denyut jantung sang jabang bayi. Jam 16 lebih beberapa menit di hari kedua tanpa puasa-puasaan dakter memutuskan untuk operasi karena kondisi si "Ziggy" semakin memburuk, hebatnya sang bunda masih bisa bercengkrama.
Hingga muncul komentar-komentar lucu diantara kita selama di ruang observasi "sebentar lagi akan kena gusur nih"
Dokter dan Suster bingung, apalagi saya dan isteri saya yang hanya bermodalkan literatur pengetahuan teoritis mengenai kehamilan dan kelahiran. 4 kali CTG dalam satu hari menghasilkan rekaman semakin hari semakin melemah gerakan dan bahkan terakhir kali tanpa gerakan sama sekali, meski mereka sudah berusaha memancing, membangunkan, memijat perut endut Bunda tercinta.
Berkat doa dan dukungan semua sahabat dan rekan, akhirnya kami sudah bisa mendengar lantunan tangis Daisy Aurelia Nauli Kuncoro yang menurut kami bermakna Bunga nan ayu yang terkenal berwarna keemasan. Nauli kami ambil dari Batak sana dan Kuncoro adalah dari Jawa sini.
Namun hingga detik ini otak saya masih ter-set up dengan panggilan "Ziggy"
Terima kasih sahabat..doa dan dukungannya tak ternilai harganya.
salam
ayah-bunda
hadi-yosie
Subscribe to:
Posts (Atom)