HK is for Hadi Kuncoro

My photo
A Friend, Husband & Father! Time is always change and so does the world! House of Changes by HK is there to partner with you to share, brainstorm and dreams. We build a new pardigm for a better life and society. I do invite you to encourage ourself to lead the changes! Hadi Kuncoro

Friday, January 11, 2013

Buku itu Tak ada Expiry datenya!

Pagi ini, terbangun karena dering alarm di salah satu HP….. dengan tulisan Happy Anniversary!


“Yes, kali ini saya gak lupa lagi event special ini…. !” bathinku Sembari senyum-senyum. Dan ternyata Bundaku sedang berdandan dan bercermin untuk siap-siap berangkat kantor.

My Girls...

“Hey, happy wedding anniversary ya Bun… Love you!” sembari kucium keningnya dengan penuh kasih.

 “Iya, sama-sama dear…”

Bayangkan, perempuan satu ini memang sangat luar biasa! Pagi ini pun ada 2 hal yang membuatnya luar biasa, pertama dia selalu bangun lebih pagi (paling lambat jam 5 pagi mesti sudah bangun) dan selalu memberi semangat di pagi hari untuk seisi rumah. (Sst… kecuali kalo weekend dan hari libur!)

Kedua, Dia selalu tidak protes dan ingin memberikan kebahagiaan dan kegembiraan bagi orang lain terutama suami dan anak-anaknya. Bukti pagi ini adalah, tetap ikhlas dan senyum ketika menerima ciuman dan pelukan dari suaminya yang masih bau apek karena baru bangun dari tidurnya, sementara dia sudah mandi dan sedang berdandan.

Ya, begitulah cerminan perjalanan 10 tahun pernikahan kami. Tidak semuanya bahwa yang kami lalui selalu baik dan gembira tapi terkadang kami lalui dengan kesedihan dan kekecewaan juga.

Namun secara over all we have to say that some time Life isn't fair for us, but it's still good and we understand that Life is too short and we have to enjoy it…! because Remember... the wedding book we signed has no mentioned an expiry date...! 

Hampir 12 tahun lalu ketika kita pertama kali bertemu dengan berlatar belakang profesi pekerjaan, dia adalah seorang professional recruitment consultant yang hendak menawari pekerjaan baru di sebuah perusahaan Australia terkenal. Mungkin karena pada saat itu aku sedang enjoy ditempat saat itu aku bekerja, sehingga tawaran pekerjaannya bukanlah menjadi focus utamaku untuk bertemunya dan meresponse tawarannya itu, tapi si perempuan Head Hunter inilah yang menjadi target utamanya! (Padahal masih baru sekedar email dan telponan, belom ketemu…. Tapi rasa dan keyakinan itu memang sudah ada dari sejak awal berkomunikasi)

“Kalo kenal seorang Head hunter, Lumayanlah, investasi bisa buat cari kerja baru suatu saat nanti! Udah gitu lumayan cakep pula, dan dari namanya kayaknya tajir deh….. dan juga ada turunan Jepangnya…. lumayan bisa perbaikan keturunan” Begitu bathinku bersemangat. Kemudian mulailah saat itu trik dan strategy untuk bertemu dijalankan.

Bertemulah kami dalam sebuah proses interview. Sebagai penghargaan profesionalismenya aku mengikuti alur proses wawancara dengan prefesional (try to give the best class in the first impression!) . Dan beruntungnya aku memilih waktu interview sore menuju malam, sehingga aku adalah interviewee terakhir sebelum sama-sama kami pulang dari kantor. Dan, serampungnya interview itu aku kemudian mengajaknya dinner dan mengobrol secara lebih pribadi, atau dengan kata lain saya yang gentian mewawancari dia.

Namanya Yosie A Kuranji, seorang lulusan terbaik dari salah satu universitas negeri ternama di Indonesia. And you can read on her name… Betulkan, dari namanya dia terdengar seperti memiliki trah keturunan Jepang, sehingga pada saat pertemuan dan pertelponan selanjutnya aku memanggilnya dengan panggilan sayang Ibu Guru Yosinaga (ibu gurunya Sinchan).

Perjalanan waktu yang akhirnya membuktikan bahwa ternyata dia tidaklah betul sama sekali memiliki keturunan genetic dan trah keluarga dari Jepang, tapi dia adalah seorang perempuan keturunan asli Batak. Ya, betul Batak… !

Tapi ya sudahlah apa mau dikata, hati ini telah menguatkan untuk memilih dia menjadi seorang kekasih, isteri dan ibu dari anak-anakku.

Selama perjalanan mahligai ini Alhamdulillah kami dikaruniai relatively kemudahan dalam menjalaninnya, boleh dibilang tidak ada pertengkaran yang hebat selama ini, hanya beberapa kali percekcokan kecil yang kesemuanya diakibatkan keteledoranku mengingat pada event atau hal-hal yang begitu sangat penting dan prinsipil bagi seorang perempuan tapi terkadang itu biasa saja buat para pria.

Ya, Aku telah 2 kali melupakan hari ulang tahunnya dan 1 kali ulang tahun pernikahan kami. Kejadiannya hampir serupa, aku terlenakan oleh kesibukan pekerjaanku dan alarm di HP pun direset dan mati oleh anak2ku. So, pada hari H (bahkan ada yang sampe H+2) dengan paras lugu dan tampang tanpa dosa, kemudian aku biasanya bertanya ada apa gerangan, karena menyadari ada perubahan ekspresi dan perilaku pada isteriku :

“Bunda lagi PMS yah ? kok udah 2 hari diem aja gak kayak biasanya cerewet ?”
Dan dia selalu menjawab dengan statement yang sangat pendek “Pikirin aja sendiri!”

Nah, kalo udah begitu, saya langsung kalang kabut dan tanya pembantu, sopir, sekretaris di kantor dan siapapun orang terdekat kami, ada apakah gerangan ?.

 Kejadian salah satu ulang tahun yang terlupakan adalah diulangtahunnya yang ke 30, kemudian akhirnya sekretaris di kantor kasih tau saya,

“Pak, Bukannya ibu 2 hari lalu ulang tahun ? saya kan udah tanya Bapak, mau beli kado apa nggak? Eh Bapaknya malah cuek ajah!”.

Kemudian kejadian yang terlupakan pada saat wedding anniversary, kejadiaannya adalah :Sampe lepas maghrib saya masih di kantor dan Sopir saya tiba-tiba telpon

“Pak, maap … mau ingatkan, katanya Bapak ada dinner malem ini, apa jadi Pak ?” Dan kemudian aku kalang kabut terlintang pukang membubarkan meeting dan bergegas menuju kearah Alam Sutera (dari daerah Sudirman) menembus kemacetan! Dan hebatnya, Sesampai di Alam Sutera kemudian tersadar kalo saya lupa restoran tempat dinnernya dimana ? dan akhirnya dinner itu gagal total! Isteriku sudah pulang duluan.

Oh iya ada juga kejadian sekali waktu isteriku marah, karena aku lupa meninggalkannya di salah satu mall sementara aku tanpa dosa pulang kerumah.

“Bunda, kok belum pulang masih dimana Bun ?” dan dia langsung nyerocos

“What ? dari tadi di Plaza Indonesia nungguin, katanya mau dijemput, udah dua jam nungguin, eh dianya malah udah pulang ke rumah… prepet prepet prepet….. !”


Disisi lain ada saat akupun merasa jengkel dan marah padanya, teringat kejadian ketika dia melakukan operasi kecantikan. Hingga detik dia di ruang operasi dia tidak pernah kasih informasi kalo mau operasi apalagi minta ijin, kemudian setelah paginya di drop di kantornya dan 1 jam berikutnya dia telpon :

“Yah, bunda dah di ruang operasi di rumah sakit bla bla bla….” Dan aku terdiam kaget bukan kepalang, tapi karena sudah ada di ruang operasi dan saya hanya bisa berdoa dan mengutus sopir untuk standby di rumah sakit itu.

Bukan… bukan permasalahan mahalnya biaya operasi kecantikan yang saya persoalkan (eh sejujurnya masalah biaya itu, masalah juga sih… tapi untuk sekedar operasi kecantikan? Hemm itu berlebihan…), tapi lebih utamanya ini adalah tindakan operasi besar yang seharusnya ada ijin suami atau keluarga karena aspek keselamatan. sehingga apabila ada hal-hal komplikasi dan darurat pada saat tindakan operasi terjadi, maka pihak keluarga seharusnya tau dan dilibatkan.

Nah, begitulah bundaku. Dia yang selalu berusaha untuk bisa mandiri tanpa melupakan tugasnya dan tanggung jawabnya sebagai isteri dan ibu dari anak-anakku. Terkadang hal-hal besarpun dia lakukan sendiri walopun baru diakhirnya dia beritahukan tentang keputusannya itu.

Terima kasih Tuhan, telah mengirimkan dan memberikan seorang perempuan, isteri dan ibu yang luar biasa. Dia yang sudah membuat perjalanan karirku dan kesuksesan hidupku hingga saat ini, dia yang telah memberiku 2 gadis cantik my bidadaries, dan dia yang telah menghidupkan kehidupanku dan dia yang telah menemani dan InsyaAlloh akan terus menemaniku hingga ajal menjemput nanti!

2 prinsip utamanya yang kokoh dipegang dan membuat perjalanan mahligai keluarga kami berjalan penuh dengan warna adalah :

Prinisp 1 :  

“Ayah, memang kepalanya rumah tangga. Tapi, Bunda adalah lehernya….jadi Kalo kepala mau tengok kiri tapi leher maunya ke kanan dan dipaksakan nanti bisa keseleo…. ya Yah!”

Prinsip ke 2 :

“Dibelakang Pria yang sukses itu aka nada seorang isteri yang hebat…… dan dibelakang isteri yang hebat itu ada baby sitter, pembantu, sopir, tukang kebun yang kuat dan kompak serta bisa dipercaya!”

Happy anniversary My lovely Bunda pandaku…. I love you! And thanks for everything.

10th years


Salam sayang,
Your love!

Monday, November 05, 2012

Ramalan Ki Joyoboyo

Berikut petikan ramalan Ki Joyoboyo : (Diambil dari beberapa sumber di internet) 1. Besuk yen wis ana kreta tanpa jaran --- Kelak jika sudah ada kereta tanpa kuda. 2. Tanah Jawa kalungan wesi --- Pulau Jawa berkalung besi. 3. Prahu mlaku ing dhuwur awang-awang --- Perahu berjalan di angkasa. 4. Kali ilang kedhunge --- Sungai kehilangan mata air. 5. Pasar ilang kumandhang --- Pasar kehilangan suara. 6. Iku tandha yen tekane zaman Jayabaya wis cedhak --- Itulah pertanda zaman Jayabaya telah mendekat. 7. Bumi saya suwe saya mengkeret --- Bumi semakin lama semakin mengerut. 8. Sekilan bumi dipajeki --- Sejengkal tanah dikenai pajak. 9. Jaran doyan mangan sambel --- Kuda suka makan sambal. 10. Wong wadon nganggo pakeyan lanang --- Orang perempuan berpakaian lelaki. 11. Iku tandhane yen wong bakal nemoni wolak-waliking zaman--- Itu pertanda orang akan mengalami zaman berbolak-balik 12. Akeh janji ora ditetepi --- Banyak janji tidak ditepati. 13. keh wong wani nglanggar sumpahe dhewe--- Banyak orang berani melanggar sumpah sendiri. 14. Manungsa padha seneng nyalah--- Orang-orang saling lempar kesalahan. 15. Ora ngendahake hukum Hyang Widhi--- Tak peduli akan hukum Hyang Widhi. 16. Barang jahat diangkat-angkat--- Yang jahat dijunjung-junjung. 17. Barang suci dibenci--- Yang suci (justru) dibenci. 18. Akeh manungsa mung ngutamakke dhuwit--- Banyak orang hanya mementingkan uang. 19. Lali kamanungsan--- Lupa jati kemanusiaan. 20. Lali kabecikan--- Lupa hikmah kebaikan. 21. Lali sanak lali kadang--- Lupa sanak lupa saudara. 22. Akeh bapa lali anak--- Banyak ayah lupa anak. 23. Akeh anak wani nglawan ibu--- Banyak anak berani melawan ibu. 24. Nantang bapa--- Menantang ayah. 25. Sedulur padha cidra--- Saudara dan saudara saling khianat. 26. Kulawarga padha curiga--- Keluarga saling curiga. 27. Kanca dadi mungsuh --- Kawan menjadi lawan. 28. Akeh manungsa lali asale --- Banyak orang lupa asal-usul. 29. Ukuman Ratu ora adil --- Hukuman Raja tidak adil 30. Akeh pangkat sing jahat lan ganjil--- Banyak pejabat jahat dan ganjil 31. Akeh kelakuan sing ganjil --- Banyak ulah-tabiat ganjil 32. Wong apik-apik padha kapencil --- Orang yang baik justru tersisih. 33. Akeh wong nyambut gawe apik-apik padha krasa isin --- Banyak orang kerja halal justru merasa malu. 34. Luwih utama ngapusi --- Lebih mengutamakan menipu. 35. Wegah nyambut gawe --- Malas untuk bekerja. 36. Kepingin urip mewah --- Inginnya hidup mewah. 37. Ngumbar nafsu angkara murka, nggedhekake duraka --- Melepas nafsu angkara murka, memupuk durhaka. 38. Wong bener thenger-thenger --- Orang (yang) benar termangu-mangu. 39. Wong salah bungah --- Orang (yang) salah gembira ria. 40. Wong apik ditampik-tampik--- Orang (yang) baik ditolak ditampik (diping-pong). 41. Wong jahat munggah pangkat--- Orang (yang) jahat naik pangkat. 42. Wong agung kasinggung--- Orang (yang) mulia dilecehkan 43. Wong ala kapuja--- Orang (yang) jahat dipuji-puji. 44. Wong wadon ilang kawirangane--- perempuan hilang malu. 45. Wong lanang ilang kaprawirane--- Laki-laki hilang perwira/kejantanan 46. Akeh wong lanang ora duwe bojo--- Banyak laki-laki tak mau beristri. 47. Akeh wong wadon ora setya marang bojone--- Banyak perempuan ingkar pada suami. 48. Akeh ibu padha ngedol anake--- Banyak ibu menjual anak. 49. Akeh wong wadon ngedol awake--- Banyak perempuan menjual diri. 50. Akeh wong ijol bebojo--- Banyak orang tukar istri/suami. 51. Wong wadon nunggang jaran--- Perempuan menunggang kuda. 52. Wong lanang linggih plangki--- Laki-laki naik tandu. 53. Randha seuang loro--- Dua janda harga seuang (Red.: seuang = 8,5 sen). 54. Prawan seaga lima--- Lima perawan lima picis. 55. Dhudha pincang laku sembilan uang--- Duda pincang laku sembilan uang. 56. Akeh wong ngedol ngelmu--- Banyak orang berdagang ilmu. 57. Akeh wong ngaku-aku--- Banyak orang mengaku diri. 58. Njabane putih njerone dhadhu--- Di luar putih di dalam jingga. 59. Ngakune suci, nanging sucine palsu--- Mengaku suci, tapi palsu belaka. 60. Akeh bujuk akeh lojo--- Banyak tipu banyak muslihat. 61. Akeh udan salah mangsa--- Banyak hujan salah musim. 62. Akeh prawan tuwa--- Banyak perawan tua. 63. Akeh randha nglairake anak--- Banyak janda melahirkan bayi. 64. Akeh jabang bayi lahir nggoleki bapakne--- Banyak anak lahir mencari bapaknya. 65. Agama akeh sing nantang--- Agama banyak ditentang. 66. Prikamanungsan saya ilang--- Perikemanusiaan semakin hilang. 67. Omah suci dibenci--- Rumah suci dijauhi. 68. Omah ala saya dipuja--- Rumah maksiat makin dipuja. 69. Wong wadon lacur ing ngendi-endi--- Perempuan lacur dimana-mana. 70. Akeh laknat--- Banyak kutukan 71. Akeh pengkianat--- Banyak pengkhianat. 72. Anak mangan bapak---Anak makan bapak. 73. Sedulur mangan sedulur---Saudara makan saudara. 74. Kanca dadi mungsuh---Kawan menjadi lawan. 75. Guru disatru---Guru dimusuhi. 76. Tangga padha curiga---Tetangga saling curiga. 77. Kana-kene saya angkara murka --- Angkara murka semakin menjadi-jadi. 78. Sing weruh kebubuhan---Barangsiapa tahu terkena beban. 79. Sing ora weruh ketutuh---Sedang yang tak tahu disalahkan. 80. Besuk yen ana peperangan---Kelak jika terjadi perang. 81. Teka saka wetan, kulon, kidul lan lor---Datang dari timur, barat, selatan, dan utara. 82. Akeh wong becik saya sengsara--- Banyak orang baik makin sengsara. 83. Wong jahat saya seneng--- Sedang yang jahat makin bahagia. 84. Wektu iku akeh dhandhang diunekake kuntul--- Ketika itu burung gagak dibilang bangau. 85. Wong salah dianggep bener---Orang salah dipandang benar. 86. Pengkhianat nikmat---Pengkhianat nikmat. 87. Durjana saya sempurna--- Durjana semakin sempurna. 88. Wong jahat munggah pangkat--- Orang jahat naik pangkat. 89. Wong lugu kebelenggu--- Orang yang lugu dibelenggu. 90. Wong mulya dikunjara--- Orang yang mulia dipenjara. 91. Sing curang garang--- Yang curang berkuasa. 92. Sing jujur kojur--- Yang jujur sengsara. 93. Pedagang akeh sing keplarang--- Pedagang banyak yang tenggelam. 94. Wong main akeh sing ndadi---Penjudi banyak merajalela. 95. Akeh barang haram---Banyak barang haram. 96. Akeh anak haram---Banyak anak haram. 97. Wong wadon nglamar wong lanang---Perempuan melamar laki-laki. 98. Wong lanang ngasorake drajate dhewe---Laki-laki memperhina derajat sendiri. 99. Akeh barang-barang mlebu luang---Banyak barang terbuang-buang. 100. Akeh wong kaliren lan wuda---Banyak orang lapar dan telanjang. 101. Wong tuku ngglenik sing dodol---Pembeli membujuk penjual. 102. Sing dodol akal okol---Si penjual bermain siasat. 103. Wong golek pangan kaya gabah diinteri---Mencari rizki ibarat gabah ditampi. 104. Sing kebat kliwat---Yang tangkas lepas. 105. Sing telah sambat---Yang terlanjur menggerutu. 106. Sing gedhe kesasar---Yang besar tersasar. 107. Sing cilik kepleset---Yang kecil terpeleset. 108. Sing anggak ketunggak---Yang congkak terbentur. 109. Sing wedi mati---Yang takut mati. 110. Sing nekat mbrekat---Yang nekat mendapat berkat. 111. Sing jerih ketindhih---Yang hati kecil tertindih 112. Sing ngawur makmur---Yang ngawur makmur 113. Sing ngati-ati ngrintih---Yang berhati-hati merintih. 114. Sing ngedan keduman---Yang main gila menerima bagian. 115. Sing waras nggagas---Yang sehat pikiran berpikir. 116. Wong tani ditaleni---Orang (yang) bertani diikat. 117. Wong dora ura-ura---Orang (yang) bohong berdendang. 118. Ratu ora netepi janji, musna panguwasane---Raja ingkar janji, hilang wibawanya. 119. Bupati dadi rakyat---Pegawai tinggi menjadi rakyat. 120. Wong cilik dadi priyayi---Rakyat kecil jadi priyayi. 121. Sing mendele dadi gedhe---Yang curang jadi besar. 122. Sing jujur kojur---Yang jujur celaka. 123. Akeh omah ing ndhuwur jaran---Banyak rumah di punggung kuda. 124. Wong mangan wong---Orang makan sesamanya. 125. Anak lali bapak---Anak lupa bapa. 126. Wong tuwa lali tuwane---Orang tua lupa ketuaan mereka. 127. Pedagang adol barang saya laris---Jualan pedagang semakin laris. 128. Bandhane saya ludhes---Namun harta mereka makin habis. 129. Akeh wong mati kaliren ing sisihe pangan---Banyak orang mati lapar di samping makanan. 130. Akeh wong nyekel bandha nanging uripe sangsara---Banyak orang berharta tapi hidup sengsara. 131. Sing edan bisa dandan---Yang gila bisa bersolek. 132. Sing bengkong bisa nggalang gedhong---Si bengkok membangun mahligai. 133. Wong waras lan adil uripe nggrantes lan kepencil---Yang waras dan adil hidup merana dan tersisih. 134. Ana peperangan ing njero---Terjadi perang di dalam. 135. Timbul amarga para pangkat akeh sing padha salah paham---Terjadi karena para pembesar banyak salah faham. 136. Durjana saya ngambra-ambra---Kejahatan makin merajalela. 137. Penjahat saya tambah---Penjahat makin banyak. 138. Wong apik saya sengsara---Yang baik makin sengsara. 139. Akeh wong mati jalaran saka peperangan---Banyak orang mati karena perang. 140. Kebingungan lan kobongan---Karena bingung dan kebakaran. 141. Wong bener saya thenger-thenger---Si benar makin tertegun. 142. Wong salah saya bungah-bungah---Si salah makin sorak sorai. 143. Akeh bandha musna ora karuan lungane---Banyak harta hilang entah ke mana 144. Akeh pangkat lan drajat pada minggat ora karuan sababe---Banyak pangkat dan derajat lenyap entah mengapa. 145. Akeh barang-barang haram, akeh bocah haram---Banyak barang haram, banyak anak haram. 146. Bejane sing lali, bejane sing eling---Beruntunglah si lupa, beruntunglah si sadar. 147. Nanging sauntung-untunge sing lali---Tapi betapapun beruntung si lupa. 148. Isih untung sing waspada---Masih lebih beruntung si waspada. 149. Angkara murka saya ndadi---Angkara murka semakin menjadi. 150. Kana-kene saya bingung---Di sana-sini makin bingung. 151. Pedagang akeh alangane---Pedagang banyak rintangan. 152. Akeh buruh nantang juragan---Banyak buruh melawan majikan. 153. Juragan dadi umpan---Majikan menjadi umpan. 154. Sing suwarane seru oleh pengaruh---Yang bersuara tinggi mendapat pengaruh. 155. Wong pinter diingar-ingar---Si pandai direcoki. 156. Wong ala diuja---Si jahat dimanjakan. 157. Wong ngerti mangan ati---Orang yang mengerti makan hati. 158. Bandha dadi memala---Hartabenda menjadi penyakit 159. Pangkat dadi pemikat---Pangkat menjadi pemukau. 160. Sing sawenang-wenang rumangsa menang --- Yang sewenang-wenang merasa menang 161. Sing ngalah rumangsa kabeh salah---Yang mengalah merasa serba salah. 162. Ana Bupati saka wong sing asor imane---Ada raja berasal orang beriman rendah. 163. Patihe kepala judhi---Maha menterinya benggol judi. 164. Wong sing atine suci dibenci---Yang berhati suci dibenci. 165. Wong sing jahat lan pinter jilat saya derajat---Yang jahat dan pandai menjilat makin kuasa. 166. Pemerasan saya ndadra---Pemerasan merajalela. 167. Maling lungguh wetenge mblenduk --- Pencuri duduk berperut gendut. 168. Pitik angrem saduwure pikulan---Ayam mengeram di atas pikulan. 169. Maling wani nantang sing duwe omah---Pencuri menantang si empunya rumah. 170. Begal pada ndhugal---Penyamun semakin kurang ajar. 171. Rampok padha keplok-keplok---Perampok semua bersorak-sorai. 172. Wong momong mitenah sing diemong---Si pengasuh memfitnah yang diasuh 173. Wong jaga nyolong sing dijaga---Si penjaga mencuri yang dijaga. 174. Wong njamin njaluk dijamin---Si penjamin minta dijamin. 175. Akeh wong mendem donga---Banyak orang mabuk doa. 176. Kana-kene rebutan unggul---Di mana-mana berebut menang. 177. Angkara murka ngombro-ombro---Angkara murka menjadi-jadi. 178. Agama ditantang---Agama ditantang. 179. Akeh wong angkara murka---Banyak orang angkara murka. 180. Nggedhekake duraka---Membesar-besarkan durhaka. 181. Ukum agama dilanggar---Hukum agama dilanggar. 182. Prikamanungsan di-iles-iles---Perikemanusiaan diinjak-injak. 183. Kasusilan ditinggal---Tata susila diabaikan. 184. Akeh wong edan, jahat lan kelangan akal budi---Banyak orang gila, jahat dan hilang akal budi. 185. Wong cilik akeh sing kepencil---Rakyat kecil banyak tersingkir. 186. Amarga dadi korbane si jahat sing jajil---Karena menjadi kurban si jahat si laknat. 187. Banjur ana Ratu duwe pengaruh lan duwe prajurit---Lalu datang Raja berpengaruh dan berprajurit. 188. Lan duwe prajurit---Dan punya prajurit. 189. Negarane ambane saprawolon---Lebar negeri seperdelapan dunia. 190. Tukang mangan suap saya ndadra---Pemakan suap semakin merajalela. 191. Wong jahat ditampa---Orang jahat diterima. 192. Wong suci dibenci---Orang suci dibenci. 193. Timah dianggep perak---Timah dianggap perak. 194. Emas diarani tembaga---Emas dibilang tembaga 195. Dandang dikandakake kuntul---Gagak disebut bangau. 196. Wong dosa sentosa---Orang berdosa sentosa. 197. Wong cilik disalahake---Rakyat jelata dipersalahkan. 198. Wong nganggur kesungkur---Si penganggur tersungkur. 199. Wong sregep krungkep---Si tekun terjerembab. 200. Wong nyengit kesengit---Orang busuk hati dibenci. 201. Buruh mangluh---Buruh menangis. 202. Wong sugih krasa wedi---Orang kaya ketakutan. 203. Wong wedi dadi priyayi---Orang takut jadi priyayi. 204. Senenge wong jahat---Berbahagialah si jahat. 205. Susahe wong cilik---Bersusahlah rakyat kecil. 206. Akeh wong dakwa dinakwa---Banyak orang saling tuduh. 207. Tindake manungsa saya kuciwa---Ulah manusia semakin tercela. 208. Ratu karo Ratu pada rembugan negara endi sing dipilih lan disenengi---Para raja berunding negeri mana yang dipilih dan disukai. 209. Wong Jawa kari separo---Orang Jawa tinggal setengah. 210. Landa-Cina kari sejodho --- Belanda-Cina tinggal sepasang. 211. Akeh wong ijir, akeh wong cethil---Banyak orang kikir, banyak orang bakhil. 212. Sing eman ora keduman---Si hemat tidak mendapat bagian. 213. Sing keduman ora eman---Yang mendapat bagian tidak berhemat. 214. Akeh wong mbambung---Banyak orang berulah dungu. 215. Akeh wong limbung---Banyak orang limbung. 216. Selot-selote mbesuk wolak-waliking zaman teka---Lambat-laun datanglah kelak terbaliknya zaman.

House of Changes by HK: Pekerja yg Pebisnis atau Pebisnis yg Pekerja....!

House of Changes by HK: Pekerja yg Pebisnis atau Pebisnis yg Pekerja....!: Dalam beberapa minggu terakhir status-status di FB lebih banyak bertema dalam area Bisnis atau wirausaha yang sedikit mencoba memprovokas...

House of Changes by HK: Pekerja yg Pebisnis atau Pebisnis yg Pekerja....!

House of Changes by HK: Pekerja yg Pebisnis atau Pebisnis yg Pekerja....!: Dalam beberapa minggu terakhir status-status di FB lebih banyak bertema dalam area Bisnis atau wirausaha yang sedikit mencoba memprovokas...

Sunday, April 15, 2012

Pekerja yg Pebisnis atau Pebisnis yg Pekerja....!

Dalam beberapa minggu terakhir status-status di FB lebih banyak bertema dalam area Bisnis atau wirausaha yang sedikit mencoba memprovokasi sahabat pekerja yang dalam keadaan galau dan gundah menatap masa depannya. Going GREEN with us....................
Dan indahnyanya kebersamaan dengan para sahabat House of Changes by HK ini begitu sangat berarti buat saya, banyak doa, support dan sharing/berbagi ilmu dan pengalaman seperti contoh cukilan FB di bawah....
Dan semoga akan tetap selalu bisa berbagi dalam kebaikan.
Berikut contoh-contoh sharing di FB :
Peluang bisnis itu buanyaak banget, cukup diliat2, diamat2i... Nanti pun dia akan tampak. Misal; peluang bisnis kuliner itu gak akan ada matinya selama manusia masih punya mulut dan pantatnya bolong... Yg susah sbg pekerja krn cuman liat laptop ama sibuk muasin boss, maka gak sempet liat2 & amati2 lah yg bikin peluang gak keliatan! Ayo... Silaturahmi dgn orang baru.... (House of Changes by HK)
‎90% pengusaha pemula gagal di tahun pertama, & kmdn 90% dr yg 10% tadi akan menyerah di tahun ke 2 - 3, begitu menurut statistik! Apakah kita bisa membuktikan 1 dr 100 pengusaha muda yg berhasil? InsyaAlloh dgn DUIT (doa, usaha-ikhtiar, tawkal)! Gaya kepemimpinan selalu ada 2 sisi ; inner (karakter: pembawaan) & sisi lain bukti nyata yg dilakukan(lead by good example)!



    • Benny Andrian Semoga masuk yg 10 % ya...

    • Hadi Kuncoro Amin bro.... Mau nyusul sampean nih...

    • Darnyo Imas New Saya sangat setuju dengan statistik itu.. Ketika para pengusaha melihat para karyawannya membuka usaha yang akan menjadi saingannya.. Saya yakin pengusaha akan membiarkan mereka membuka usahanya.. Karena waktu akan membuktikan benar-benar akan jadi pengusaha atau bahkan gagal

    • Alexander Marpaung Saya sudah hancur2an selama 2thn, kita liat apakah saya masih kuat atau cari aman kerja di kantor hehehe :p

    • Sri Suhono Insya alloh tahun ini masuk tahun ke 4. Semoga termasuk ke golongan yang 10%

    • Eko Sri Wibowo kalau thn ke-5 survive dong om

    • Darnyo Imas New Tuhan memberikan sinar matahari atau siang dan malam itu sama kepada umatnya tanpa terkecuali, begitu juga rezeki.. Tergantung umat itu sendiri apakah mau mengejarnya atau patah sebelum mendapatkannya... Jika kita ingin mendapatkan sinar matahari sesegera. Keluar dari rumah dan raihlah sinarnya dan sekuat apakah kita dapat menerima sinarnya? Tergantung kita masing-masing.. Seorang pengusaha tdk akan menyerah jika blm meraih kesuksesan !!

    • Eko Sri Wibowo aku sih melihatnya kayak air hujan jatuh dari atap. kalau wadahnya besar, maka kita dapat. kalau wadah segede mulut botol, susah. maka tugas kita cuma 1: membesarkan wadah buat menampung

    • Nugroho Grg Tp juga jangan lupa bung, ada faktor X yg menentukan, kekuatan Tuhan (keberuntungan).

    • Marshall Saluding tetep semangat !!!

    • Darnyo Imas New Usaha Jalan ke Tahun 12, Tahun 1 s/d 3 itu yang saya target sebagai tahun Learning by Doing, setelah itu Profit taking heheh

    • Eko Sri Wibowo saran gw Gan: jembatan di belakang loe musti dibakar. There's no turning back. Kayak panglima perang di Gibraltar, siapa ya namanya? There's no turning back. Cuma ada satu jalan ke depan: Menang atau Mati!

    • Hadi Kuncoro ‎@all; wow... Sahabat2 senior pebisnis .... Terimakasih comment dan sharingnya.... Just DUIT
 Selamat menutup akhir pekan dengan baik sahabat!
Salam Ti Si H@di Tea EUY!