HK is for Hadi Kuncoro

My photo
A Friend, Husband & Father! Time is always change and so does the world! House of Changes by HK is there to partner with you to share, brainstorm and dreams. We build a new pardigm for a better life and society. I do invite you to encourage ourself to lead the changes! Hadi Kuncoro

Friday, November 18, 2011

ASRAMA, ASMARA, SAMARA......






Suatu malam menjelang tengah malam, kemudian aku ditelponi kawan kecilku yang ingin menyampaikan curahan hatinya dalam permsalahan hidup rumah tangga bersama suaminya. Sebetulnya cukup lama kami tidak pernah berhubungan selepas dari masa kelulusan sekolah dulu, namun waktu sekolah dulu kami adalah satu gank yang kalo kata anak saya sekarang adalah BFF (Best Friend Forever). Dan. Teakhir bertemu adalah pada saat menghadiri pernikahannya dengan suaminya itu.


Pernikahan yang begitu sangat megah dan membanggakan itu menjadi sangat luar biasa dibandingkan dengan prosesi pernikahan aku bersama bundaku tercinta. Banyak undangan mulai dari kalangan tokoh masyarakat, pejabat yang menjadi rekanan orang tua kedua mempelai hingga rekan-rekan sejawat dari sang pengantin. Semua dari kami melihat momentum tersebuit bagaikan cerita puteri dan pangeran dari kerajaan impian. Hampir semua berdecak kagum dan merasa ngiri atas apa yang terlihat.


Sejenak setelah menerima curhatan BFF-ku ini, tertegunlah aku mensyukuri atas apa yang aku miliki bersama bundaku. Ya, kami merangkai perjalanan proses pernikahan ini hanyalah dengan cara sederhana yaitu dengan cara menjalin kecintaan dan kerjasama, mendahulukan kepentingan bersama, ketentraman hubungan rohani yang mulia dan keterikatan jasad/fisik yang disyari’atkan.


Kami, bahkan tak mengerti apa yang sering disebut banyak orang ketika memberikan ucapan selamat dalam menghadiri undangan pernikahaan “Selamat ya, semoga pernikahannya menjadi keluarga Sakinah, Mawaddah, Warahmah!”


Dan bagi kami Pernikahan adalah benteng yang dapat menekan kejalangan nafsu seksual dan menghalangi kami dari keterjerumusan ke dalam lubang-lubang maksiat.


Kembali pada SAMARA (Sakinah Mawaddah Rahmah), yang Kami fahami hanyalah sebatas arti dari Sakinah yang berarti kedamaian, ketentraman, ketenangan, kebahagiaan.Kata mawaddah berarti kasih sayang, dan Rahmah, kelembutan hati dan perasaan empati yang mendorong seseorang melakukan kebaikan kepada pihak lain yang patut dikasihi dan disayangi. (disarikan dari beberapa sumber yang pernah aku pelajari)


Yang menjadi seringnya permasalahn muncul dalam hubungan suami ister atau kekasih adalah keinginan menyamakan dari dua yang berbeda. Ya, Tuhan menciptakan segalanya dalam bentuk berpasang-pasangan (bisa diartikan menjadi berbeda-beda). Akan sangat berat ketika sebuah pasangan yang jelas-jelas berbeda ingin menyamakan segalanya pada satu sisi keinginan dari pasangannya yang lebih dominan. Pastilah tak akan berhasil.


Ingat, berpasangan artinya berbeda seperti layaknya pria dan wanita adalah mahluk yang berbeda dari segala aspek : fisik, psikologis, alamiah dan lainnya. Bahkan suatu saat lalu bersama kawan-kawan sekantor, aku pernah membincangkan apa aja sih yang membedakan pria dari wanita dan beginilah serunya perbincangan itu :


Si Mar bilang “Laki itu “Bangun”nya kalo pas pagi, tapi wanita kalo pagi dasteran”


Si Pur manimpali “Perempuan itu menyusui sampe umur dua tahun saja, kalo Laki maunya sampe pipi kempot aja masih nyusu...”


Si Tus langsung nyamber “Perempuan itu cek kedokter kalo telat, tapi kalo laki cek kedokter kalo kecepetan....”


Ah ternyata temen-temenku di kantor itu gelo semua, otaknya perlu di cuci... dan gilanya temenku ini semuanya perempuan loh.



Salam ti Si Hadi Tea Euy
Selamat weekend kawan!

Thursday, November 17, 2011

Menulis......


Hari ini saya chat dengan seorang kawan yang ternyata beliau sedang menyiapkan hari peluncuran buku barunya. Entah kenapa setiap ada kawan yang senang menulis apalagi yang sudah menerbitkan bukunya saya selalu terkagum-kagum dan berusaha membeli buku yang dibubuhi tanda tangannya.

Saya, hingga sekarang masih terus berangan-angan untuk menerbitkan sebuah buku. Yang pada akhirnya hingga sekarang paling banter saya hanya bisa menulis di status Facebook atau di Notes dan paling bagus di Blogs ini.

Ya, tidak mudah untuk menjadi seorang penulis. Bukan sebatas harus memiliki kemampuan berimajinasi, kreatif, berpengetahuan yang luas saja tapi pula harus memahami tatalaksana berbahasa yang baik dan benar (Grammernya kudu benar lah!) dan komitmen disiplin yang tinggi.

Bagi saya menulis hingga kini hanyalah merupakan sebuah hobi semata (suatu saat nanti akan menjadi sangat serius, itu komitmenku!), sehingga terkadang tatalaksana kaidah penulisan pun saya tidak perdulikan dan bahkan ngawur sama sekali, gaya bahasa yang menggunakan bahasa gado-gado dan es campur (kadang campurannya pake roti juga) dari indonesia, Sunda, jawa, English semua campur aduk.

Dan apa yang menjadi balasan dari hobi menulis saya tersebut. Yah, sebagian ada yang mengapresiasi (melanjuti ke media JAPRI untuk berdiskusi), sebagian lain kadang ada yang mencaci maki dan kirim e-mail kaleng (apalagi kalo temanya tentang SARA) serta ada yang lain juga Bahkan senang mengkomentari & mengkritik cara saya menulis. Bagi saya itu menjadi suatu proses pembelajaran dan BELAJAR untuk mewujudkan mimpi yang telah dikomitmenkan yaitu MENJADI PENULIS.

Wow, Menjadi seorang penulis pun dituntut sebuah pertanggung jawaban, bukah hanya pertanggung jawaban isi yang benar, pertanggung jawaban manfaat dan pertanggung jawaban moral dalam membawa kebaikan kepada semua pembaca dengan tingkat kemampuan dan pemahaman berbeda satu dengan yang lain.

Dan dengan hobi menulis maka memaksa kita untuk selalu membaca, belajar, dan jeli memperhatikan sesuatu sebagai sumber inspirasi.

Dan saat ini, Sebut saja kawan-kawan saya difacebook yang sudah menjadi penulis Buku cetakan professiona seperti mbak Ade Ummi Fikri (dengan buku Love Asset : Sukses Launchingnya ya mbak weekend ini!), Pak Ahman Sutardi (buku ke empatnya), Bung Sonny Setiawan sang ketua JBDK (Jangan Bugil di Depan Kamera) dengan beberpa bukunya, Pak Wawang Sukmoro (Buku-buku Si Tulip), Nyi Vinon dengan Sastra Pra nikahnya dan banyak lagi para pesohor buku (mbak Asmanadia, Mbak Helvy Tiana, Pak Isa Alamsyah, Pak Bambang Trim dan yang lainnya. Ohya tak lupa ada juga kawan-kawan penulis di weblogs dan website seperti Boss Alex Marpaung di Kompasiana, Pak Didiet Hidayat di blogsnya, Bung Andi Mulia dengan blog pebisnisnya, Kang Adrian Tisna dengan blogs asiknya, Kang Luigi Pralangga dengan website PBB-nya, dan Boss Anda Suliyono dengan Blognya yang sangat indah.

Selamat pada semua sahabat yang sudah menjadi penulis yang hebat, saya ingin segera belajar dan mendapatkan ilmu-ilmu kalian. Karena sekarang bahkan saya lebih sering menulis di COMMENT Wall atau statusnya orang alias jadi komentator. Dan kalian tahu persis seorang komentator diibaratkan analoginya seperti komentator pertandingan Sepak Bola, DIA yang selalu lebih pintar dari pemain bahkan pelatihnya, padahal pas sendirinya berada di tengah lapangan dia akan bergumam :

"Aje... Gile, Itu Gawang Jauh bener Ye... Ampuun Diijeee"

Ayo, Segera Menulis! Dan menulislah yang baik-baik dan bermanfaat!

Salam Ti Si Hadi Tea EUY!

Monday, November 14, 2011

By Sikil...........


Banyak sekali dari kita hanya menjalankan ritual tanpa memahami pengetahuan baik itu sejarahnya ataupun juga filosifi dari apa yang kita kerjakan. Begitupun suatu saat ketika saya ngemce-i sebuah acara pembuakaan toko sepeda kawan. Ya, banyak yg tidak tahu sejarah tentang sepeda.

Sepeda menurut telusur di mbak google (wikepidia) bermula di abad 18 di Perancis dengan sebutan nama Velocipede. Yang konon bahasa ini terbawa ke Belanda dan selanjutnya merunut sejarah kolonialisasi Belanda atau Portugis membawanya juga ke Indoneisa (Hindia Belanda). Sayang namun kemudian biar gampang Si Meneer Belanda or Portugis ini menyingkatnya menjadi Cipede yang ternyata (Wallohualam) terdengar oleh orang pribumi menjadi SEPEDA. Dan Hingga sekarang kita mengenal sebutannya sebagai SEPEDA.

"Dan, kemudian tahukah kalian berasal dari bahasa mana & apa, asal usul kata bicycle dalam bahasa Inggris yang bermakna Sepeda?" Begitu pertanyaan untuk games permainan untuk memenangkan doorprize pada seluruh bikers.

Sebagian besar audience cuman bisa cengar-cengir dan garuk-garuk kepala, sebagian menjawab :

"Dari Bahasa Arab..."

"Amerika..." dll

Dan sekonyong-konyong dari belakang kerumunan Bikers, munculah Sang kakek (teman ngawangkong) berteriak :

"Dari Bahasa Jawa.... BY SIKIL...." dan terpaksalah saya menyerahkan kaos sepedaan bermerek ke sang Kakek sebagai Doorprize. Dan komentar Saya sambil menyerahkan hadiah "Kaosnya dipake buat sepedaan ya Kek...!"

Tahukah, ternyata istilah Sepeda memiliki sebutan berbeda-beda di masing-masing daerah : sebut saja PIT : dari Daerah Jawa tengah & Timur, Kereta Angin : di daerah Sumatera utara, di Sunda sebutannya Sapedah, di Aceh kuetangen atau kuetanging, di Malaysia disebut basikal dan lainnya....

Selamat malam dan menikmati kemacetan Jakarta!

Salam Ti Si H@di Tea EUY!