HK is for Hadi Kuncoro

My photo
A Friend, Husband & Father! Time is always change and so does the world! House of Changes by HK is there to partner with you to share, brainstorm and dreams. We build a new pardigm for a better life and society. I do invite you to encourage ourself to lead the changes! Hadi Kuncoro

Friday, September 24, 2004

Ultah Bidadariku


Eh...sayangku, buah hatiku
hari ini merayakan usianya yang pertama
banyak doa dan harapan untuk mu anakku
semoga sehat, semoga pinter dan semoga diberkahi

hari ini, di hari perayaanmu
ayah bunda nggak bisa kasih pesta pesti
ayah bunda hanya bisa mempesembahkan syukuran
bersyukur kepada Yang Maha Kuasa atas segala berkah dan kebajikanNYA.

Selamat Ulang Tahun Aurel ku sayang

salam
ayah dan bunda

Friday, September 17, 2004

Ngalor, Ngidul, Ngetan dan Ngulon


Seketika aku terpana dan termenung, dimanakah gerangan aku ?
Itu adalah sekitar tahun 1992 pertengahan manakala aku pertama kalinya ke Djogjakarta seorang diri dan bukan dalam rangka mudik lebaran bersama keluarga.
Walaupun aku masih memiliki keturunan Tiang Ngayogjokarto, tapi kenyataanya aku tak pernah mengenal betul kota tersebut.

Aku : "Maap Pak, numpang tanya"
Bapak : "Inggih Mas ?" bapak tua itu dengan senyum ramahnya (wah bener juga nih, ternyata orang jogja itu ramah-ramah. Gak tau sekarang mah ?)
Aku : " Kalo mau ke Malioboro ke arah mana ya Pak ?"
Orang bilang, kalo kita ke Jogja tanpa ke Malioboro katanya serasa nggak ke Djogja (betul nggak sih ?)
Bapak : "Ooh, Masnya mau ke Malioboro toh ?"
Aku : "Iya Pak"
Bapak : "Masnya terus saja ke Timur, nanti di Bangjo (abang ijo alias Lampu Rambu perempatan merah, kuning, hijau) perempatan Masnya belok ke Utara terus setelah gedung Bank, masnya ke Barat, nanti ada pertigaan ke Utara lagi"
Aku : "Terima kasih Pak, @#$%$#?

Aku coba sebentar merekam apa yang dia katakan sebagai panduan. Ennngg..... Timur, Utara, Barat dan Utara Oke!!
Aku langsung melanjutkan langkah kakiku sesuai dengan daya tangkapku atas petunjuk yang telah kudapat.
Dalam langkahku aku mulai berfikir, "Baratnya sebelah mana timurnya sebelah mana ya ?"
"Duh Gusti, kenapa bapak itu nggak bilang kiri dan kanan saja yah ?"

(hahahaha ini Djogja Mas!!!)

Seketika kuteringat, dan selanjutnya kutengadahkan mukaku ke langit untuk mencari matahari.
"Waduh, pas di atas ubun-ubun lagi...."
Kulirik jam tanganku menunjukan pukul 12 siang tepat, pertanda matahari tepat di atas kepalaku dan membentu titik bayangan tepat dibawahku.
Tanpa berfikir panjang, aku mengambil sebuah inisiatif logika analogi geometri.
Barat berarti ke kiri
Timur berarti ke kanan
Utara adalah ke arah depan
Selatan adalah ke Belakang

Gontai sudah langkahku, keringat bercucuran karena teriknya matahari. Apadaya tempat tujuan tak kunjung muncul.
Ternyata logika analogiku Salah Total!!!

Sekian tahun berikutnya, 2004
Aku : "Da, kalo orang jawa terutama Djogja kalo ngasih petunjuk kok selalu pake nama arah mata angin, emang patokanya apa yah ?"
Eda : "Wah gampang itu, kamu liat aja gunung merapi itu berarti utara"
Aku : "Are you sure ?"
Eda : "absolutely!!!"
Aku : " It's so simple yah $#@%?"
Betulkah ? coba siapa yang asli Djogja ?

salam
h@di yang kangen ke Djogja tea EUY!!!

Syukur Nikmat


Jo : "Wah udah jadi boss nih sekarang....."
Aku : " Bo...sok Jo!"
Jo : " Bosok gimana, bolak balik numpak kapal mabur (Pesawat terbang), nganggo dasi, numpak mobil apik...opo maneh ?"
Aku : "Gimana kalo kita tukeran ajah kalo gituh ?"
Jo : "@#$%^$@"

Lagi dan lagi "mawar merah di halaman tetangga jauh lebih merah ketimbang rumput hijau di halaman sendiri" (ini kiasannya dengan spirit sebel, extreem banget yak ?). Dia belum merasakan pada posisiku sekarang ? Industri kapitalis sebagai mesin pencetak uang, sudah membuat hidup ku jauh dari hakikat dasar hubungan manusia yang di berkahi secara murni.
Tanpa buruk sangka,
Tanpa kemarukan dan keserakahan,
Tanpa ambisi membabi buta, bla bla bla

Hidupku menjadi nyata manakala sahabat-sahabat terbaik menamparku, melabrakku, memakiku, mengkritikku dst. sehingga aku memaksakan rutinitasku dulu kembali kulakukan : kontempelasi.
Ternyata .... duh Gusti

Aku kini telah menjadi robot mesin kapitalis
Aku selalu menghadapi rutinitas memuakan
Aku mengalami kemiskinan jiwa
Aku memburamkan psychologies bathinku
Aku tlah Mempragmatiskan olahan otak logikaku

Aku hanya ingin
hidup tenang dan bahagia
senyuman di wajah setiap saat
hati yang bersih seluruh waktu
hidup di jalan Allah
Hingga pada kesimpulannya keinginanku adalah terangkum dalam dua kata Syukur Nikmat

AKU INGIN HIDUP DENGAN JIWA PENUH SYUKUR NIKMAT

Rgds
h@di yang lagi lelah tea EUY!!!

Friday, September 10, 2004

Ketika Dentuman Itu Terdengar lagi


BUMM!!!
seiring dentuman tersebut getaran terasa di atas kursi yang sedang kududuki.
Kulirik pojok kanan monitor komputerku, jam menunjukan pukul 10:27, seketika ku lihat ke arah belakang di balik jendela, cahaya dan cuaca sangat terang tak ada tanda-tanda mendung dan akan turun hujan.
"Wah ini pasti Bomb lagi" begitu gumamku dihadapan kolega dan stafku di kantor.
Sejenak kuhentikan aktifitas kerjaku, dan menuju ruangan seberang yang menghadap ke arah jalan H.R. Rasuna said. Tak jauh di luar sana di arah sebelah kananku terlihat kepulan asap, dan di bawah sana kulihat seluruh orang memandang ke arah yang sama dan berlari, tak lebih dari 3 menit setelah itu kendaraan sudah menumpuk menciptakan kemacetan panjang. di depan kantor kami. Aku hanya bisa berfikir dan bergumam "pasti kejadiannya tak jauh dari tempat kami".

Dentuman dan hiruk pikuk itu terjadi lagi dalam rentang waktu kurang lebih satu tahun setelah J.W. Marriot.

5 menit kemudian adik ipar ku yang bekerja di gedung GKBI menelpon, apa yang terjadi ? karena dia hanya merasakan apa yang aku juga rasakan "Kekhawatiran"!!!
Jam 10:37 barulah aku tahu bahwa di dekat gedung kami bekerja, sekitar 500 M dari tempat saya duduk telah terjadi ledakan bomb di depan gedung Kedutaan Besar Australia.
Helikopter terlihat berputar-putar di atas kuningan, mobil pemadam kebakaran bergerombol datang dengan raungan sirinenya belomba dengan raungan sirine dari kendaraan pihak kepolisi. Mobil-mobil Ambulan dari segala logo klinik dan rumah sakit datang menyusul.
Beberapa kantor di gedung kami serentak diliburkan, namun tidak di kantor kami yang tetap bekerja seperti biasa.
Berikutnya keluarga, handai tolan, rekan sejawat, dan para sahabat tak henti-hentinya menanyakan kabar dan berita apa yang terjadi bahkan hingga pagi ini.

Dari, berita siaran radio pagi ini sepanjang perjalanan ke kantor menyatakan data korban 8 meninggal, 182 luka-luka, 11 rumah sakit terlibat, dan 13 orang hingga sekarang masih di rawat. Hampir seluruhnya adalah saudara-saudra kita sebangsa dan setanah air dan tidak ada satu pun meninggal dari orang Australia, kalau memang itu yang dituju. Tapi siapapun yang hendak dituju, ini adalah hal yang biadab tak berperikemanusiaan. Kita sepatutnya sepaham untuk menentang perilaku keji ini.

Beberapa response ketika aku menuliskan laporan pandangan mata di milis dan di kalangan rekan-rekanku, masih ada terkesan response nyeleneh dan candaan yang menyatakan pujian dan dukungan akan tindakan biadab tersebut. Menyedihkan sekali !!! Aku hanya berharap sahabat-sahabatku, mengungkapkan itu murni sebagai lelucon menghilangkan penat dalam pekerjaannya dan bukan datang dari hati sanubari terdalamnya.

Empatiku memuncak atas korban kebiadaban ini, pun semata melihat pada diriku sendiri bahwa aku berada pada jarak tak sampai 1 KM dari dua kejadian tersebut.
Dan menyadari bahwa di sekeliling gedung tempatku bekerja sekarang adalah gedung-gedung penting kenegaraan yang mungkin suatu saat mendapat giliran tempat tujuan para jahanam laknat pelaku pemboman tersebut.

Aku hanyalah sebagian kecil yang terimbas secuil kesusahan pasca ledakan bom tersebut. Hingga jam 7.45 malam kemarin untuk dapat menembus kuningan kembali ke kantor setelah menghadiri presentation di luar kantor, kemacetan di pagi hari di depan kantorku, atau mungkin rekan lain merasakan tak adanya kendaraan umum. Itu hanyalah bagian terkecil jika kita bandingkan dengan derita para korban dan keluarganya.

Semoga kejadian ini membawa hal yang diberkahi oleh Allah bagi semuanya.

h@di tea EUY!!!



Wednesday, September 08, 2004

Mengharukan Sekali

Fenomena penampakan di dunia sosio kultural kita hal ini seringlah terjadi dimana,

Tatkala .. ketika Anda menangis .. tak seorang pun yang menyadari linangan air mata Anda.
Tatkala .. ketika Anda teramat sedih .. tak seorang pun yang melihat kepedihan hati Anda.
Tatkala .. ketika Anda bahagia sekalipun .. tak seorang pun yang memperhatikan senyum mengembang di bibir Anda.

Tetapi......

Manakala Anda kentut .. semua orang akan serta merta menoleh pada diri Anda.

Mengharukan sekali......

salam
h@di tea EUY!!!