HK is for Hadi Kuncoro

My photo
A Friend, Husband & Father! Time is always change and so does the world! House of Changes by HK is there to partner with you to share, brainstorm and dreams. We build a new pardigm for a better life and society. I do invite you to encourage ourself to lead the changes! Hadi Kuncoro

Thursday, August 18, 2005

Libur Tlah Tiba...Hore...Hore...Hore....

Libur tlah tiba
Libur tlah tiba
Hore...Hore....Hore......
Bunda dan Aurel di taman bermain...di puncak bukit...hiii....dingiiinn.......
Ayah kesasar di salah satu under ground station.....
Aurel ama mak ketek.... di taman safari......
Ayah dan Bunda lagi makan di salah satu food court....
Ini dia ketika kami di salah satu pure......

Tuesday, August 16, 2005

Sehat Membawa Liur...Cheleghuks!!!

- "Susu itu dari induk sapi untuk anak sapi Bun...bukan untuk anak manusia"
+ "Yah, kalo Ayah sayang ama Bunda dan Aurel tolonglah minum susunya" Begitu rajuk isteriku setiap kesempatan, selalu mengingatkanku akan arti sebuah kesehatan.

Aku manusia Stubborn alias keras kepala, kepala batu. Walaupun dalam hati kecilku, aku menyadari bahwa hal tersebut sangatlah baik untuk diriku apalagi menyadari bahwa pola makan yang diterapkan keluargaku sejak dulu sudah mulai membawa dampak negative terhadap kedua orang tuaku. Ibuku mulai terserang pengapuran dan osteoporosis akut, sementara ayahku mulai terserang jantung dan asam urat. Sejarah pola makan dan kesehatan keluarga telah membuat isteriku mulai mengatur kebisaaan jelekku dalam hal makanan, terkadang hal ini membuat aku menjadi sedikit frustasi terutama untuk makanan favorite.

- "Hei, kok daging sopnya nggak ada lemaknya ?" Teriakku Minggu pagi menggemparkan seisi rumah
+ "Loh...emang ada lemaknya ?" Isteriku pura-pura nggak tahu seraya melengos
- "Wah gak betul ini, Mbak Nah lemaknya pada dikemanain, kok sopnya daging doang ?" begitu tanyaku ke Mbak Masnah yang sehari-harinya membantu keluargaku dalam urusah rumah dan makanan.
= "Maaf Mas, Mbak Yosie tadi suruh buang semua lemaknya" Mbak Nah sambil senyum-senyum geli
- "Bundaaaa.....Bun.....Bundaaa....where aaarrre youuu ?" Aku cari isteriku dengan degup nafas memburu.

Sembari bersungut-sungut akupun pada alkhirnya pasrah tanpa daya. Kedongkolanku terlebih karena semua daging-daging itu aku sendiri yang langsung membelinya di Carrefour sehari sebelumnya, Tapi Memang diam-diam tanpa sepengetahuan isteriku. Ternyata semua orang di rumah melakukan konspirasi sudah kongkalikong (kong x Kong = kong kuadrat) untuk menyingkirkan semua yang berbau lemak.

"Huh...kalo gini caranya Ayah mo beli sop dulu di belakang elnusa, tidak boleh ada yang ikut!"

Weekend kemarin, kebetulan di rumahku sedang berkumpul seluruh keluargaku dari Bandung ; Ibuku, Ayah, Kakak, adik dan juga ponakanku. Mumpung sekalian di Jakarta kita coba sempatkan mampir ke rumah Pakdhe (kakak tertau dari ayahku) yang juga sedang menghadapi cobaan sakit karena ulah pola makan yang tidak terkontrol. Beliau sekarang sudah tidak bisa jalan tanpa tongkat karena diabetesnya, dan juga sabtu kemarin adalah kali ke dua jatuh di kamar mandi karena strokenya. Kebetulan semua keluarga sedang berkumpul di sana, Kami semua bercerita betapa keras perjuangan mereka mengingatkan kedua laki-laki tua tersebut untuk mendisiplinkan diri mengikuti pola makan dan hidup yang sehat.

Bapakku bilang "Tetangga depan rumah juga meninggal karena jantung, padahal nggak ngerokok. So dia udah nggak ngerasain nikmatnya rokok eh meninggal juga. Mendingan ngerokok, walaupun meninggal tapi kan bisa nikmatin rokok dan nggak stress"
Pakdheku juga Bilang "Di rumah sini sih gula aja harus dari jagung, mendingan di warung depan gak perlu repot tinggal minta kopi, langsung dikirim"
Bapakku menimpali dengan bangga "Kita ini sudah tua butuh asupan ke otak yang baik, makanya otak sapi Resto padang Sederhana itu enak sekali yah, tapi ya abis itu susah nengoknya kumat lagi. Tapi nggak apa-apa kan nggak meninggal ini, kalo cuman susah nengok sih dua hari juga sembuh kok"
Pakdhe nggak mau kalah "Kemarin sebetulnya sudah mulai sembuh, cuman karena ada tukang sate lewat dan kasian belum laku jualannya sejak kemarin, jadi ya dibeli saja lha wong enak juga kok. Tapi habis itu kunang-kunang hahahaha..."

Selepas bercengkrama dengan keluarga besar dari ayahku, kami melanjutkan perjalanan ke respesi pernukahan salah satu keluarga dari Ibuku di Taman Mini. Makanan tersaji begitu banyak dan menggiurkan.
- "Cari makanan apa Pak ?"
*) "Cari kambing guling nih, sebelah mana ya ?"
- "Loh kok kambing guling sih, nanti kumat lagi loh kolesterolnya"
*) "Siapa bilang !!! kambing gulingkan bukan sate... jadi boleh dong hahahaha"

Isteriku yang mendengar pembicaraan tersebut hanya tersenyum dan berkomentar lirih
"Dasar keturunan kepala batu"

salam
h@di Tea EUY!!!