HK is for Hadi Kuncoro

My photo
A Friend, Husband & Father! Time is always change and so does the world! House of Changes by HK is there to partner with you to share, brainstorm and dreams. We build a new pardigm for a better life and society. I do invite you to encourage ourself to lead the changes! Hadi Kuncoro

Friday, February 11, 2005

Pertanyaan sambil lalu yg menohok

+ "Kurang apa sih Kamu ?"
- "Banyak..." begitu jawabku
+ "Ah... apanya yang kurang? ganteng (yang ini boong), punya karir, mobil okeh de el el"
- "So....?" (anak gaul bilangnya : So what gitu looh ?)
+ " Kok masih bujangan aja sih ?"
JRENG...JRENG...... Genderang perang mulai tertabuh.... ENG ING ENG...
Percakapan dahulu mana kala aku masih membujang, di sebuah ruangan cafe di salah satu mall di jakarta selatan

Aku mencoba memahami bahwa pertanyaan tersebut dari para sahabatku hanyalah sekedar sebuah pertanyaan sambil lalu, joke untuk membuang jenuh sambil menanti pesanan disajikan oleh para pramusaji. Namun apa daya luka telah tergores dalam hati atas joke itu.

meski berstatus sebagai anak gaul yang periang, posisi demikian cukuplah merepotkan. Apabila reaksi kita marah, hanyalah akan membawa menurunkan derajat kita yang memang sudah dan sedang apes masih ngejomlo hingga seumur ini. Aku pernah membaca sebuah buku mengenai kecerdasan emosi (EQ) ternyata ada caranya untuk menghadapi pertanyaan menohok tersebut, namun ya sangat conditional sekali artinya tidak ada kamus standard how to answer a kind questions like that.

+ " Pak Hadi yah ?" seorang ibu yang sepertinya mendapat tugas untuk menjemputku di bandara Sepinggan Balikpapan memeperkenalkan diri dengan senyum akrabnya
- " Iya saya, dengan Mbak Noni ya ?" menyodorkan tangan sebagai tanda perkenalan
+ " Wah, ta' fikir bapak ini tinggi besar dan agak hitam gituh....hehehe"
- "Lho, kok bisa ngebayanginnya begitu yah ?"
+ "Abis ditelpon suaranya berwibawa banget sih (huaaa), kayak bapak-bapak sudah berumur..." - " Masa sih ?" (sambil dregdegan keuheul pisan.....tapi muka tetep dipasang senyum Bow... hwataw!!!)
+ "Iya, Abis kayaknya galak banget gitu loh, eh ternyata masih kanak-kanak..eh...maap lho Pak" sambil senyum-senyu gituh tanpa dosa
(Bathinku menjerit.... "cengar-cengir kayak yang cakep aja lo ah, sialan ...hemm gerrrrrr" !!! muka tetep setel senyum...)
- "Ya, alhamdulillah atuh Ibu kalo sudah disangka begitu mah, tapi menurut saya mah seorang laki-laki itu nggak perlu tinggi besar tapi yang penting panjang....hahahaha" jawabku sekenanya sambil bercanda
+ "Ih...bapak porno deh..." si Mbak Noni tersenyum simpul dengan semburat warna merah mukanya menutup malu yang tersisa.

Yah, setidaknya aku telah berhasil mengeliminasi suasana yang menohok jiwaku menjadi suasana canda dan tawa, dalam mengarungi tugas hari pertamaku di Balikpapan sekitar satu setengah tahun yang lalu. Kenangan itu masih terasa apabila aku hendak kembali mengunjungi Kalimantan Selatan yang penuh dengan durian palsu bernama lea.

Hanya kekuatan mental dan kecerdasan emosi yang bisa mengusir rasa sakit hati dengan segala tabiat masyarakat Indonesia pada umumnya yang bersifat sociaty very care, dan saking care-nya kadang sering kebablasan jadi reseh alias tengil.

coba simak beberapa pertanyaan sejenis :
=> "Bapak Ibunya putih, anaknya kok hitam ya ?"
=> "Mas, si eneng itu adiknya apa pacarnya ? kok lebih tinggi pacarnya sih ?"
=> "Putrinya kok rambutnya agak lain yah, nurun dari siapa nih Jeng ?"
=> "Anaknya bulik sudah menikah semua loh, kamu kok belum menikah juga sih Nduk ?" dan yang lain-lainnya sejenis.

Anda pernah menghadapi pertanyaan tersebut ?
Sok atuh share cerita ama sayah yah


salam
h@di tea EUY!!!
Selamat tahun baru 1426 H dan juga gong xi fat choi yah....

No comments: