...dan saya dinamai Yosie Ampang Kuranji. Bagaimana ceritanya? ada... dulu kebetulan sewaktu saya dalam kandungan, Ayah saya sedang dalam tugas di daerah ampang kuranji sebuah Desa di Padang, dimana di daerah tersebut adalah sebuah telaga dengan air yang sangat jernih. Telaga ini merupakan sumber dari kehidupan masyarakat sekitar walau konon katanya terdapat didalamnya hidup komunitas buaya. ya, nama saya dicuplik dari peristiwa tersebut. jadi bukan karena ke Jepang-Jepangan. hanya sekedar memperingati peristiwa itu dan kekagumannya akan daerah tersebut saja.
Begitu pulalah saya yang sebenarnya, si empunya wahaana ini.
Wahana Imaginasi ini kuberi nama di atas yang sebetulnya adalah isteriku tercinta.
Semoga secercah mampu memberi arti bagi siapa yang hendak menikmati.
Salam
hadi tea EUY!!
HK is for Hadi Kuncoro
- Hadi Kuncoro
- A Friend, Husband & Father! Time is always change and so does the world! House of Changes by HK is there to partner with you to share, brainstorm and dreams. We build a new pardigm for a better life and society. I do invite you to encourage ourself to lead the changes! Hadi Kuncoro
Friday, June 25, 2004
Welkomen
Selamat Jumpa,
Selamat datang di wahana kehidupan "Ampang Kuranji".
Penikmatan yang tiada batas akan menjadikan obat pelipur lara bagi sang punya.
Selamat menjelajah, seperti layaknya rumah makan padang :
anda puas beritahu teman dan anda kecewa beritahu kami.
Salam
hadi tea EUY!!!
Selamat datang di wahana kehidupan "Ampang Kuranji".
Penikmatan yang tiada batas akan menjadikan obat pelipur lara bagi sang punya.
Selamat menjelajah, seperti layaknya rumah makan padang :
anda puas beritahu teman dan anda kecewa beritahu kami.
Salam
hadi tea EUY!!!
Thursday, June 24, 2004
Cerita Pernikahan Bag II
ning...nung...ning...gung..........
neng...nong...neng...dur.....
genderang gending parahiyangan bergema mengiringi langkah kami berdua ke luar menuju tempat persinggahan raja dan ratu sehari untuk memulai malam dan hidup berdua sebagai keluarga, setelah prosesi akad nikah dan resepsi kami lalu dengan lancar dan terkendali.
Mobil pengantin pinjaman mengantar kami pulang ke rumah "singgah" (rumah orang tua saya) dengan segala kepenatan dan keletihan yang tercampur baur dengan kebahagiaan tiada tara.
Hemmm..... wangi semerbak melati (gue nggak tahu bunga apaan), tercium diseantero ruangan kamar pengantin yang penuh pernak-pernik. Klik, terkuncilah sudah pintu kamar dengan kami berdua terkurung di dalamnya. Sungguh ajaib, setelah begitu lama dan melelahkan perjuangan kami, kami tersenyum simpul bersama dan bermain mata satu dengan yang lain.....
"Oh...isteriku......."
Sssst..............
Bersambung
Rgds
H@di yang mo pulang duluan tea EUY!!!
neng...nong...neng...dur.....
genderang gending parahiyangan bergema mengiringi langkah kami berdua ke luar menuju tempat persinggahan raja dan ratu sehari untuk memulai malam dan hidup berdua sebagai keluarga, setelah prosesi akad nikah dan resepsi kami lalu dengan lancar dan terkendali.
Mobil pengantin pinjaman mengantar kami pulang ke rumah "singgah" (rumah orang tua saya) dengan segala kepenatan dan keletihan yang tercampur baur dengan kebahagiaan tiada tara.
Hemmm..... wangi semerbak melati (gue nggak tahu bunga apaan), tercium diseantero ruangan kamar pengantin yang penuh pernak-pernik. Klik, terkuncilah sudah pintu kamar dengan kami berdua terkurung di dalamnya. Sungguh ajaib, setelah begitu lama dan melelahkan perjuangan kami, kami tersenyum simpul bersama dan bermain mata satu dengan yang lain.....
"Oh...isteriku......."
Sssst..............
Bersambung
Rgds
H@di yang mo pulang duluan tea EUY!!!
Cerita Pernikahan Bag I
"Menikah dengan mu"
Inilah arti sebuah jodoh yang absolutely berada di tangan Tuhan....
bagaimana tidak ? Kami (saya dan Isteri :red) dipertemukan oleh Allah dan juga diberi-NYA ijin untuk bersatu merangkai kehidupan baru sebagai keluarga pada tgl 11 January 2003 (trims untuk semua supportnya pals!!)
Bila mengingat masa pertama kita bertemu banyak hal yang kemudian selanjutnya bahwa kami berdua sangat yakin Jodoh itu berada di tangan Allah. Sebelum saya mendongeng, sebagai ilustrasi lebih jelas perlu diterangkan bahwa isteri saya bekerja sebagai Recruitment Consultant di sebuah perusahaan Australia - Indonesia di daerah Jakarta Selatan.
Bagaimana tidak ? Isteri saya telah menyimpan CV saya selama lebih dari satu tahun tanpa ada alasan yang jelas. Pada saatnya kemudian, dia menelpon untuk menawari saya pekerjaan baru dengan gaji dan fasilitas baru ternyata itupun masih saya tolak telponnya dan saya suruh untuk telpon kembali setelah office hour. Jodoh memang tidak kemana, jam 5:30 sore 19 Februari 2002 (kalo gak salah) ternyata dia telpon kembali dan merayu saya untuk at least mencoba melakukan interview. Sejujurnya pada saat itu tawaran gaji dan fasilitasnya sangat-sangat menggiurkan, namun perusahaan tersebut sudah terlalu besar dan mantap, pada saat itu saya memutuskan untuk belum berminat terhadap tawarannya (gue mikir pada saat itu gue lagi gak money oriented dan gue lagi pengen banyak belajar.... sombong bener gue... hehehe).
Pertelponan pertama rupanya membawa pertelponan-pertelponan berikutnya, dan yang menggelikan ternyata saya yang setiap hari menelpon dia bukan sebaliknya, seperti pada awalnya (waktu itu gue mikir.... investasi nih buat masa depan....karir gue....hehehehe)....
perbincangan pertelpon semakin hari semakin menjurus adanya ketertarikan satu dengan yang lain.... akhirnya...
dengan segala tipu daya dan muslihat sebagai laki-laki sejati, saya berhasil mengundang dia ke kantor saya dengan alasan saya perlu buku-buku mengenai cara mewawancarai seorang kandidat. Jam 7 malem tgl 22 Maret 2002 dia hadir dikantor saya dengan gaya khas : kaca mata minus dengan frame tangkai hitam dan lenca setebel pantat botol, rambut warna cat merah jagung, blazer hitam dan celana panjang hitam.....heheheheem..... sempet grogi juga (grogi adalah ciri khas orang kalo ada hati..hehee : red)
perbincangan dimulai.... mengenai sekolahnya, kerjaannya de el el.... sampe yang nggak habis fikir bisa-bisanya saya minta KTPnya untuk di foto copy... (kalo isteri saya bilang sih...keterlaluan nih cowok!!!). Pada saatnya pengakuan (setelah menikah :red) isteri saya pada saat itu sangat menilai minus saya sebagai laki-laki, ketambah status masing-masing kita saat itu adalah punya pasangan...(edan tenan!!!). Pokoknya dia bilang..."gue nggak sudi ama cowok ini... nggak sudi!.. nggak sudi!! nggak sudi!!!"
Menghadapi kenyataan sebagai pria yang sedang berkeprok hanya sebelah tangan (bertepuk sebelah tangan maksudnya :red), hal tersebut tidak kemudian membuat diriku surut.... pertelponan tetap berlanjut... dan imel-imelanpun tetap terjaga dengan baik dan sangat harmonis...(cuih deh!!)..
Jreng....Jreng......akhirnya !!!!
Kami berdua memutuskan untuk menjalin hubungan yang lebih serius, PACARAN!!!! 1 April 2002 tapi dengan kondisi bahwa kita harus menyelesaikan permasalahan dengan pasangan kita masing-masing.
Bulan Juni.... Kita memulai untuk serius membicarakan pernikahan dengan alasan pada saat itu dia akan melanjutkan untuk mengambil Master di Luar hasil dari Beasiswanya.
Mulailah, semua rencana masa depan kita susun bersama.
Bulan Agustus 2002, saya memutuskan untuk mulai memperkenalkan dia ke keluarga saya...huaaa... sebagaian besar mulai menunjukan kontranya.
Ibu saya bilang "kenapa mesti orang Batak ?...Orang Batak kan...bla...bla...bla.....Ugch!!!!"
Kakak saya satu-satunya tidak berkomentar sama sekali namun selanjutnya dia tak pernah menyapa saya.
Adik saya satu-satunya hanya tersnyum-senyum saja ntah apa maksudnya.
Ayah saya satu-satunya yang lebih bijak, beliau hanya berkomentar "Kalo kamu sudah siap dan tidak main-main dalam mengambil keputusan ini, maka apa boleh buat Bapak akan merestui dan mendukung"
Bahkan tak lupa pembantu kami pun berkomentar "Kayaknya bagusan mbaknya yang kemarin deh Mas daripada ini..."
Sebulan lebih, saya di bantu oleh Ayah mencoba meyakinkan semua keluarga untuk mengerti permasalahan ini, Jakarta - Bandung saya lakonin hampir setiap akhir pekan, kadang saya ajak dia untuk juga nemenin saya. Setiap perjalanan pulang ke Bandung naik Parahyangan, isteri (waktu itu masih pacar :red) saya selalu menangis karena ketakutan dan trauma atas kejadian pertemuan pertama (gue tau rasanya betapa pedih banget dicuekin, dicemberuti de el el).....
Tak lupa saya juga berjuang terus meyakinkan isteri saya agar tidak memasukan ke dalam hati, karena hal tersebut merupakan ketakutan-ketakutan dari keluarga kami yang tahu anak laki satu-satunya akan memiliki seorang isteri yang belum jelas bibit, bebet, bobotnya bagi mereka.
13 September 2002, saya memutuskan untuk mengajak keluarga saya (akhirnya mereka mau juga setelah sadar bahwa ternyata calon mantunya baik dan bisa diandalkan) terbang ke Medan untuk melakukan acara pinangan (lamaran). Acara pinangan kami pun tertunda satu minggu karena seluruh keluarga kami terbang ke Surabaya dahulu demi acara untuk sang cucu dari putra pertama kakak saya (kakek dan nenek lebih sayang dari cucu ketimbang anak...telah terbukti....hehehe)
Pertemuan antar keluarga di acara pinangan tersebut membawa kejelasan untuk kedua belah pihak berkaitan dengan bibit, bebet, dan bobot masing-masing keluarga kami. Namun itu semua bukan berarti cerita telah berakhir, justru cerita baru akan segera dimulai : tanggal, bulan dan tahun pernikahan kami sepakati, tempat penyelenggaraan kami siapkan dan acara resepsi kami segera susun rencana dan anggarannya.... wuuich...pekerjaan agung nih akan segera tergelar BUNG!!!...
Oktober,November, Desember 2002.... telah berlalu tawa, tangis, makian, ancaman, hinaan semua tercampur baur dalam rangka persiapan acara akbar tgl 11 Januari 2003 AKAD NIKAH dan RESEPSI PERNIKAHAN.
Buku Panduan tersusun, daftar belanja, daftar kebutuhan dan daftar pelaksanaan tersusun rapi dan selalu kami bawa kemanapun kami pergi.
Sebetulnya kami berharap semua persiapan ini tidak akan mengambil energi dan waktu kami (karena kita berdua sudah terlalu sibuk di kantor), namun ternyata kami menyadarai kami harus lebih banyak menyiapkannya sendiri ketimbang menyerahkannya kepada orang tua kami. kelelahan, stress dan under pressure mengakibatkan kegagalan pernikahan berkali-kali menghantui kami berdua... namun Allah berketentuan lain bahwa kesadaraan diri dan tujuan mulia yang telah kita sepakati bersama dan juga dukungan serta wejangan dari teman-teman dekat dan keluarga, telah membawa Acara Pernikahan kami terwujud sesuai dengan rencana yang telah kita susun.
Banyak hal yang bisa kami dapatkan dari perjalanan tersebut yang mana salah satunya adalah perbedaan bukan berarti permusuhan, namun justru sebuah sinergi positif yang bisa kita dapatkan karenanya. Semua terwujud karena rasa kesadaran akan Tujuan mulia secara kolektif dan rasa toleransi yang tinggi satu dengan yang lain. Penyadaran bahwa kita adalah satu dan kita bukan musuh dan tidak pula sedang berkompetisi satu dengan yang lain, kita adalah sebuah kesatuan di tengah jalan yang sama dan arah tujuan yang sama.
Seperti apa yang tertulis pada souvenir pernikahan kami ( Masih ada beberapa souvenir kami.. siapa mau ?)
Listening is the first drop of a million miles river of love
Understanding is find the purest truth, to control the flow instead of follow it
Ocean Of Love : Then You'll found the true, faithful ones to the ocean of love....
The eternity.......
h@di yg ingin berbagi tea EUY!!!
Dan Setan pun....Ketakutan!!!
pagi hari yang indah berdiskusilah kami ngalor dan ngidul (kenapa nggak ngetan dan ngulon yah ?) mengenai negara-negara...
+"di negara mana setan paling banyak dan tumbuh subur ?" diskusi pembuka mulai ku gulirkan sembari menyeruput kopi
- "israel"
+ ah bukan....
- "trus menurutmu negara mana ?"
note :
+ adalah Aku
- adalah temanku bernama Har (bukan haryani karena dia laki-laki)
dan aku menjawab "Indonesia"
Har bingung, "kenapa, negara kita kan berdasarkan pancasila dan sila pertama adalah Ketuhanan Yang Maha ESA, mana bisa ?"
+ "Huahahahahaha..." Aku tertawa..... dengan renyahnya
+ "Har... bahkan setan takut ngeliat perilaku manusia Indonesia sekarang"
- "why?"
- "Bahwa hakikat setan diturunkan ke dunia ini oleh Tuhan adalah untuk menggoda manusia agar mereka menjauhi apa yang diajarkan agamanya tentang ke Tuhanan dan kemanusiaan. Tapi apa lacur yang terjadi di Indonesia, Setan tidak perlu bekerja keras untuk menjalankan tugasnya karena justru manusia mendatanginya untuk meminta segala petunjuk untuk maksud tujuan setan diciptakan. Dari sisi setan tentulah mereka mendapatkan nilai dan pahala yang terbaik kelak karenanya. Atau dengan kata lain...Bravo Setan, Anda adalah pemenangnya!!!"
Di Indonesia, setan mendapat tempat istimewa. Cukup duduk di kursi, manusia berebut menemuinya dengan berbagai kepentingan. Setan pun tak perlu kerja keras untuk memperdaya manusia, karena sebagian besar tugasnya telah diambil-alih manusia.
Justru karena begitu setan mengkerut takut, sekarang ini. Alasannya, pembunuhan di sini, pemerkosaan di sana, pertikaian dimana-mana, peperangan bergelora, Korupsi merupakan kebanggaan dan segala penjelmaan setan lainnya. Akankah itu menjadi pertanda kiamat. Nah, di sinilah ketakutan setan. Sebab, jika kiamat terjadi, setanlah yang pertama sekali dan di depan mempertanggungjawabkan dengan menempati neraka.
Namun setan tersenyum, dan bergumam " hmmm... di neraka nanti temen gue banyak jack...hehehehe"
" Tapi kenapa neraka ??" bahkan setan mulai gemetar dan ketakutan memikirkannya.
Di sini, di negara kita.
Betapa setan dan manusia sulit dibedakan. Kini pun, dalam keseharian di dunia yang menjadikan harta dan kekuasaan sebagai ukuran, kita merasakan betapa sulit membedakan keduanya. Terkadang, keduanya seperti dua sisi mata uang, namun pada saat lain keduanya berada di sisi yang sama. Lalu, siapa kita?
ah... ini karena kebanyakan nonton acara misteri, dunia lain dan sejenisnya....
h@di don't wanna be a satan tea EUY!!!
P.S. exploring Idea with ASRO KAMAL ROKAN's drama.
+"di negara mana setan paling banyak dan tumbuh subur ?" diskusi pembuka mulai ku gulirkan sembari menyeruput kopi
- "israel"
+ ah bukan....
- "trus menurutmu negara mana ?"
note :
+ adalah Aku
- adalah temanku bernama Har (bukan haryani karena dia laki-laki)
dan aku menjawab "Indonesia"
Har bingung, "kenapa, negara kita kan berdasarkan pancasila dan sila pertama adalah Ketuhanan Yang Maha ESA, mana bisa ?"
+ "Huahahahahaha..." Aku tertawa..... dengan renyahnya
+ "Har... bahkan setan takut ngeliat perilaku manusia Indonesia sekarang"
- "why?"
- "Bahwa hakikat setan diturunkan ke dunia ini oleh Tuhan adalah untuk menggoda manusia agar mereka menjauhi apa yang diajarkan agamanya tentang ke Tuhanan dan kemanusiaan. Tapi apa lacur yang terjadi di Indonesia, Setan tidak perlu bekerja keras untuk menjalankan tugasnya karena justru manusia mendatanginya untuk meminta segala petunjuk untuk maksud tujuan setan diciptakan. Dari sisi setan tentulah mereka mendapatkan nilai dan pahala yang terbaik kelak karenanya. Atau dengan kata lain...Bravo Setan, Anda adalah pemenangnya!!!"
Di Indonesia, setan mendapat tempat istimewa. Cukup duduk di kursi, manusia berebut menemuinya dengan berbagai kepentingan. Setan pun tak perlu kerja keras untuk memperdaya manusia, karena sebagian besar tugasnya telah diambil-alih manusia.
Justru karena begitu setan mengkerut takut, sekarang ini. Alasannya, pembunuhan di sini, pemerkosaan di sana, pertikaian dimana-mana, peperangan bergelora, Korupsi merupakan kebanggaan dan segala penjelmaan setan lainnya. Akankah itu menjadi pertanda kiamat. Nah, di sinilah ketakutan setan. Sebab, jika kiamat terjadi, setanlah yang pertama sekali dan di depan mempertanggungjawabkan dengan menempati neraka.
Namun setan tersenyum, dan bergumam " hmmm... di neraka nanti temen gue banyak jack...hehehehe"
" Tapi kenapa neraka ??" bahkan setan mulai gemetar dan ketakutan memikirkannya.
Di sini, di negara kita.
Betapa setan dan manusia sulit dibedakan. Kini pun, dalam keseharian di dunia yang menjadikan harta dan kekuasaan sebagai ukuran, kita merasakan betapa sulit membedakan keduanya. Terkadang, keduanya seperti dua sisi mata uang, namun pada saat lain keduanya berada di sisi yang sama. Lalu, siapa kita?
ah... ini karena kebanyakan nonton acara misteri, dunia lain dan sejenisnya....
h@di don't wanna be a satan tea EUY!!!
P.S. exploring Idea with ASRO KAMAL ROKAN's drama.
Namamu Siapa ?
Tulisan ini bagian II dari tulisan dengan judul yang sama, ini adalah kelanjutannya.......................
"ooeeee........." tangisan keras terngiang di ruangan observasi Jakarta Medical Center....
Susulan ucapan sambutan atas gaung tersebut adalah "Subhanallah....... Alhamdulillah hirrobbillalamin"
begitulah riang kegembiraan di saat menyambut kehadiran sang buah hati pertama kami....
selanjutnya syukur tak terkira terucap tuk teknologi SMS, dengan setia menghantarkan kabar gembira ini ke seluruh jagat raya dengan sangat effektif yang terbaca di display hand phone :
"Alhamdullillah telah lahir dengan selamat seorang putri cantik bernama DAISY AURELIA NAULI KUNCORO pada bla...bla...bla..."
sebagain besar reaksi umum para sahabat, rekan dan handai tolan menjawab dengan tulisan :
" Selamat ya, semoga menjadi anak yang solehah dan berbakti pada orang tuanya" bla...bla...bla.....
bersenang hatilah kami sekeluarga membaca ucapan selamat dan doa tersebut....
namun tak kurang sedikit justru SMS yang kami terima justru berupa pertanyaan :
" Kok namanya panjang sekali ?"
" Kok namanya nggak berbau Islam?"
" Kok namanya lucu sekali, apa artinya tuh ?"
" Kok namnya panjang sekali, nggak keberatan tuh ?"
" Namanya kok Jomplang sekali dari Batak ke Jawa, nggak salah tuh ?"
" Kalo isi formulir UMPTN kotak namanya cukup nggak tuh ?"
dan lain-lain-lain......
di sisi lain banyak nasihat datang mengenai nama tersebut
"Nak... nama itu merupakan do'a jangan sembarangan kalo bikin nama" begitu orang-orang tua kami menasihati kami
"Prend... kalo bikin nama yang unik yah biar eye cacthing dan punya selling point" demikian masukan dari sahabat-sahabat kami yang berstatus professional muda
"Bro... kalo bisa bikin nama yang mengglobal untuk persiapan era globalisasi" itu wacana dari rekan yang stay di luar sana
dan selanjutnya banyak lagi.....
Terpikirlah oleh kami bahwa betapa sulit mencari nama yang bisa mengakomodir seluruh pertanyaan tersebut apalagi bila dikaitkan dengan keinginan subjectif kami sebagai orang tua. Yang bisa kami lakukan hanyalah tersenyum seraya menganguk dan mengucapkan terima kasih.
Mungkin itu lah arti bahwa mengapa jaman dahulu para leluhur kita selalu bersemedi terlebih dahulu atau at least meminta pertimbangan dari yang "disepuhkan" dan "dipintarkan" demi untuk mendapatkan sebuah nama untuk keturunannya. Agar dapat dengan mudah bisa menjawab seluruh pertanyaan tersebut dengan jawaban tunggal "Namanya sudah sesuai dengan wangsit yang saya terima" (Tapi itu baru kemungkinan loh!!)
no argue dan no more discussion alias titik.
Dan tersadarlah kami, bahwa ketika namapun sudah tertemukan berat kami mempertanggungjawabkannya......
Daisy Aurelia Nauli Kuncoro
Terkandung makna di dalamnya sebuah harapan :
Daisy (diambil dari pembawa acara favorit isteri di Funniest Home Video di kabelvission) = Matahari
Aurelia (diambil dari buku nama-nama anak) = Berwarna Keemasan
Nauli (diambil dari bahasa batak) = Cantik nan ayu
Kuncoro (diambil dari bahasa Jawa) = Terkenal
berharap makna yang terkandung adalah seorang bagaikan cahaya matahari nan cantik berwarna terang keemasan yang terkenal dimana-mana, dia yang diharapkan dalam hidupnya akan selalu menjadi orang yang "ayu" dan dapat memberikan makna hidup selalu lebih hidup kepada sesama.
Namun penamaan tersebut tanpa melalui prosesi semedi loh..... (gak sempet nyari menyan waktu itu hehehehe)
itulah makna nama sang "bunga" kami....
ngomong-ngomong namamu artinya apa ?
salam
hadi + Yosie
P.S. lama tak nulis... terasa berat sekali .......
"ooeeee........." tangisan keras terngiang di ruangan observasi Jakarta Medical Center....
Susulan ucapan sambutan atas gaung tersebut adalah "Subhanallah....... Alhamdulillah hirrobbillalamin"
begitulah riang kegembiraan di saat menyambut kehadiran sang buah hati pertama kami....
selanjutnya syukur tak terkira terucap tuk teknologi SMS, dengan setia menghantarkan kabar gembira ini ke seluruh jagat raya dengan sangat effektif yang terbaca di display hand phone :
"Alhamdullillah telah lahir dengan selamat seorang putri cantik bernama DAISY AURELIA NAULI KUNCORO pada bla...bla...bla..."
sebagain besar reaksi umum para sahabat, rekan dan handai tolan menjawab dengan tulisan :
" Selamat ya, semoga menjadi anak yang solehah dan berbakti pada orang tuanya" bla...bla...bla.....
bersenang hatilah kami sekeluarga membaca ucapan selamat dan doa tersebut....
namun tak kurang sedikit justru SMS yang kami terima justru berupa pertanyaan :
" Kok namanya panjang sekali ?"
" Kok namanya nggak berbau Islam?"
" Kok namanya lucu sekali, apa artinya tuh ?"
" Kok namnya panjang sekali, nggak keberatan tuh ?"
" Namanya kok Jomplang sekali dari Batak ke Jawa, nggak salah tuh ?"
" Kalo isi formulir UMPTN kotak namanya cukup nggak tuh ?"
dan lain-lain-lain......
di sisi lain banyak nasihat datang mengenai nama tersebut
"Nak... nama itu merupakan do'a jangan sembarangan kalo bikin nama" begitu orang-orang tua kami menasihati kami
"Prend... kalo bikin nama yang unik yah biar eye cacthing dan punya selling point" demikian masukan dari sahabat-sahabat kami yang berstatus professional muda
"Bro... kalo bisa bikin nama yang mengglobal untuk persiapan era globalisasi" itu wacana dari rekan yang stay di luar sana
dan selanjutnya banyak lagi.....
Terpikirlah oleh kami bahwa betapa sulit mencari nama yang bisa mengakomodir seluruh pertanyaan tersebut apalagi bila dikaitkan dengan keinginan subjectif kami sebagai orang tua. Yang bisa kami lakukan hanyalah tersenyum seraya menganguk dan mengucapkan terima kasih.
Mungkin itu lah arti bahwa mengapa jaman dahulu para leluhur kita selalu bersemedi terlebih dahulu atau at least meminta pertimbangan dari yang "disepuhkan" dan "dipintarkan" demi untuk mendapatkan sebuah nama untuk keturunannya. Agar dapat dengan mudah bisa menjawab seluruh pertanyaan tersebut dengan jawaban tunggal "Namanya sudah sesuai dengan wangsit yang saya terima" (Tapi itu baru kemungkinan loh!!)
no argue dan no more discussion alias titik.
Dan tersadarlah kami, bahwa ketika namapun sudah tertemukan berat kami mempertanggungjawabkannya......
Daisy Aurelia Nauli Kuncoro
Terkandung makna di dalamnya sebuah harapan :
Daisy (diambil dari pembawa acara favorit isteri di Funniest Home Video di kabelvission) = Matahari
Aurelia (diambil dari buku nama-nama anak) = Berwarna Keemasan
Nauli (diambil dari bahasa batak) = Cantik nan ayu
Kuncoro (diambil dari bahasa Jawa) = Terkenal
berharap makna yang terkandung adalah seorang bagaikan cahaya matahari nan cantik berwarna terang keemasan yang terkenal dimana-mana, dia yang diharapkan dalam hidupnya akan selalu menjadi orang yang "ayu" dan dapat memberikan makna hidup selalu lebih hidup kepada sesama.
Namun penamaan tersebut tanpa melalui prosesi semedi loh..... (gak sempet nyari menyan waktu itu hehehehe)
itulah makna nama sang "bunga" kami....
ngomong-ngomong namamu artinya apa ?
salam
hadi + Yosie
P.S. lama tak nulis... terasa berat sekali .......
Sudah Tak Tahan
"Aduuuhhh.......... cepetan dong udah nggak tahan nih"
begitu jeritan kecil kegelisahaan sahabatku Su*, ketika kami berkendaraan bersama selepas pulang kantor.
seperti biasanya jakarta akan sangat-sangat tidak beradab ketika semua populasi menyemut menuju tempat mencari nafkahnya dan pula sebaliknya menjelang sore menuju malam untuk kembali keharibaan istananya.
"Kenapa Su, tenang dululah ndak liat lagi macet nih ?" komentarku seraya tersenyum simpul
"Wah...gila lo ya, gue udah nggak tahan nih, udah di ujung tanduk" Su semakin gelisah dan belingsatan, tidak bisa diam dengan mengepitkan kedua kakinya rapat-rapat sambil memegang atau lebih tepatnya memencet hmm maap "anunya".
"Ya sudah, ada botol air mineral tuh di jok belakang, udah di situ aja keluarinnya daripada kena ginjal" saranku walau dalam hati kecilku juga sangat merasakan penderitaan semacam itu.
"Nggak mau, jorok!!!" jeritnya
kemacetan mulai sedikit menggeliat perlahan mulai bergerak walau hanya 10 - 20 KM per jam, yah setidaknya ada pergerakan itu sudah lumayan.
"Jack di depan belok kanan aja, masuk perumahan kali aja ada pohon biar bisa pipis dibaliknya"
"Iya..iya...tapi aku nggak hafal lo daerah situ" sekonyong-konyong aku mulai terhanyut arus kepanikan Su sahabatku yang selalu norak-norak bergembira.
Ah itu lah Su, dia lebih memilih di balik pohon ketimbang pipis di botol aqua tapi masih di dalam mobil, aku fikir toh namanya juga darurat selama tidak berantakan pilihan botol adalah pilihan teraman dan tersembunyi. Tapi Su berbeda....
Di balik pohon, hmm... kalo difikir...itulah jawaban untuk pertanyaan, sebelah manakah yang dibilang bagian belakang dari sebuah pohon ?
bagian belakang sebuah pohon adalah bagian yang para pria-pria pipis.**
5 meter menjelang pertigaan, aku mulai menepikan kendaraan ku ke sisis sebelah kanan. dan begitu kosong dan lancar arus menuju belokan tersebut tancap gas....
"Priiiiiiitt................................" sekonyong-konyon Pak Polisi meniupkan senjata kecil tapi lumayan ajaib penghenti kendaraan berupa peluit.
"Waduh... gawat Su, memangnya kamu liat ada larangan belok tadi ?" aku mulai sedikit gerogi dan sedikit panik karena memikirkan selembar uang tersisa di dompetku akan pula lenyap, dan ini gara-gara si Su. Uugch dasar!!!
perlahan aku menghentikan kendaraan walaupun masih berada di hampir sebagian badan jalan, dan kubuka kaca jendela seraya memasang tampang lugu dan polosku.
+"Selamat sore Mas" Pak Polisi menyapa ku dengan sebelumnya memberi sebuah hormat
-"Selamat Sore Pak" serta merta latah mebuat gerakan menghormat juga.
+"Mas tahu kesalahannya ?" Pak Polisi melanjutkan pertanyaannya sesuai dengan prosedur.
-"Tahu Pak" jawabku
+" Apa Mas kesalahannya ?"
-"Saya tidak tahu bapak ada di situ, itu kesalahan saya Pak"
+ "Apa ???...." Pak Polisi mulai gusar dengan jawabanku seolah mempermainkannya.... bla...bla...bla....
selanjutnya proses hukum "tilang menilang" berjalan sebagaimana umumnya yang terjadi, dan selanjutnya bisa tertebak bahwa selembar penghuni dompetku lenyap sudah beralih tempat. Sementara disekitar, acara tontonan gratis tersebut telah membuat hiruk pikuk kota jakarta semakin brutal dan tidak bersahabat.
Ah seandainya si Su tidak kebelet pipis mungkin kita masih bisa makan malam enak di warung bebek gorengnya Pak Joko atau kalo seandainya kita memperhatikan rambu-rambu dengan seksama mungkin bunyi peluit Pak Polisi tersebut takkan pernah menyalak menghentikan kendaraan kita.
Tapi, begitulah kondisi pada umumnya, mungkin sebagian dari kita pernah mengalami hal tersebut tanpa sadar, kita belok di sebuah persilangan jalan tanpa menyadari ada tanda larangan. Tahu-tahu di depan berdiri polisi menyetop kita dan memberi tahu bahwa kita telah melakukan pelanggaran. Selanjutanya...kita semua sudah tahu sendiri lah.
Menindak para pelanggar itu adalah hal yang harus kita dukung, namun tentu saja sikap polisi seperti tersebut menurutku adalah sikap yang lucu. kenapa lucu ? Kalau niatnya adalah memperlancar lalu lintas dengan mengingatkan orang, ia seharusnya berdiri sebelum belokan. Jadi, kita tak perlu salah belok karena sudah lebih dulu diberitahu polisi. Sayangnya, seperti pada umumnya pengetahuan kita, niat sang polisi memang bukan itu.
h@di yang pernah mengalami tea EUY!!!!
* Su : lengkapnya bernama Suharyanto
** Intermezo
begitu jeritan kecil kegelisahaan sahabatku Su*, ketika kami berkendaraan bersama selepas pulang kantor.
seperti biasanya jakarta akan sangat-sangat tidak beradab ketika semua populasi menyemut menuju tempat mencari nafkahnya dan pula sebaliknya menjelang sore menuju malam untuk kembali keharibaan istananya.
"Kenapa Su, tenang dululah ndak liat lagi macet nih ?" komentarku seraya tersenyum simpul
"Wah...gila lo ya, gue udah nggak tahan nih, udah di ujung tanduk" Su semakin gelisah dan belingsatan, tidak bisa diam dengan mengepitkan kedua kakinya rapat-rapat sambil memegang atau lebih tepatnya memencet hmm maap "anunya".
"Ya sudah, ada botol air mineral tuh di jok belakang, udah di situ aja keluarinnya daripada kena ginjal" saranku walau dalam hati kecilku juga sangat merasakan penderitaan semacam itu.
"Nggak mau, jorok!!!" jeritnya
kemacetan mulai sedikit menggeliat perlahan mulai bergerak walau hanya 10 - 20 KM per jam, yah setidaknya ada pergerakan itu sudah lumayan.
"Jack di depan belok kanan aja, masuk perumahan kali aja ada pohon biar bisa pipis dibaliknya"
"Iya..iya...tapi aku nggak hafal lo daerah situ" sekonyong-konyong aku mulai terhanyut arus kepanikan Su sahabatku yang selalu norak-norak bergembira.
Ah itu lah Su, dia lebih memilih di balik pohon ketimbang pipis di botol aqua tapi masih di dalam mobil, aku fikir toh namanya juga darurat selama tidak berantakan pilihan botol adalah pilihan teraman dan tersembunyi. Tapi Su berbeda....
Di balik pohon, hmm... kalo difikir...itulah jawaban untuk pertanyaan, sebelah manakah yang dibilang bagian belakang dari sebuah pohon ?
bagian belakang sebuah pohon adalah bagian yang para pria-pria pipis.**
5 meter menjelang pertigaan, aku mulai menepikan kendaraan ku ke sisis sebelah kanan. dan begitu kosong dan lancar arus menuju belokan tersebut tancap gas....
"Priiiiiiitt................................" sekonyong-konyon Pak Polisi meniupkan senjata kecil tapi lumayan ajaib penghenti kendaraan berupa peluit.
"Waduh... gawat Su, memangnya kamu liat ada larangan belok tadi ?" aku mulai sedikit gerogi dan sedikit panik karena memikirkan selembar uang tersisa di dompetku akan pula lenyap, dan ini gara-gara si Su. Uugch dasar!!!
perlahan aku menghentikan kendaraan walaupun masih berada di hampir sebagian badan jalan, dan kubuka kaca jendela seraya memasang tampang lugu dan polosku.
+"Selamat sore Mas" Pak Polisi menyapa ku dengan sebelumnya memberi sebuah hormat
-"Selamat Sore Pak" serta merta latah mebuat gerakan menghormat juga.
+"Mas tahu kesalahannya ?" Pak Polisi melanjutkan pertanyaannya sesuai dengan prosedur.
-"Tahu Pak" jawabku
+" Apa Mas kesalahannya ?"
-"Saya tidak tahu bapak ada di situ, itu kesalahan saya Pak"
+ "Apa ???...." Pak Polisi mulai gusar dengan jawabanku seolah mempermainkannya.... bla...bla...bla....
selanjutnya proses hukum "tilang menilang" berjalan sebagaimana umumnya yang terjadi, dan selanjutnya bisa tertebak bahwa selembar penghuni dompetku lenyap sudah beralih tempat. Sementara disekitar, acara tontonan gratis tersebut telah membuat hiruk pikuk kota jakarta semakin brutal dan tidak bersahabat.
Ah seandainya si Su tidak kebelet pipis mungkin kita masih bisa makan malam enak di warung bebek gorengnya Pak Joko atau kalo seandainya kita memperhatikan rambu-rambu dengan seksama mungkin bunyi peluit Pak Polisi tersebut takkan pernah menyalak menghentikan kendaraan kita.
Tapi, begitulah kondisi pada umumnya, mungkin sebagian dari kita pernah mengalami hal tersebut tanpa sadar, kita belok di sebuah persilangan jalan tanpa menyadari ada tanda larangan. Tahu-tahu di depan berdiri polisi menyetop kita dan memberi tahu bahwa kita telah melakukan pelanggaran. Selanjutanya...kita semua sudah tahu sendiri lah.
Menindak para pelanggar itu adalah hal yang harus kita dukung, namun tentu saja sikap polisi seperti tersebut menurutku adalah sikap yang lucu. kenapa lucu ? Kalau niatnya adalah memperlancar lalu lintas dengan mengingatkan orang, ia seharusnya berdiri sebelum belokan. Jadi, kita tak perlu salah belok karena sudah lebih dulu diberitahu polisi. Sayangnya, seperti pada umumnya pengetahuan kita, niat sang polisi memang bukan itu.
h@di yang pernah mengalami tea EUY!!!!
* Su : lengkapnya bernama Suharyanto
** Intermezo
Subscribe to:
Posts (Atom)