Bu Lia teh guru basa Inggris anu katelah the killer ceuk barudak mah. Barudak awewe mah biasana balageur, beda jeung barudak lalaki nu borokokok.Unggal bade rengse palajaran, anjeuna sok ngetest murid- muridna.
Poe kahiji. "Ayeuna ibu rek ngetest maraneh ihwal irregular verb, anu bisa ngajawab bener, meunang balik ti heula!", saur ibu guru Lia.
"Anu teu bisa, nangtung di hareup nepi ka ibu kaluar ti kantor!", ibu ngancem
"Fitha, sok sebutkeun contona irregular verb !", ibu guru Lia naros."Bring - brought - brought, hartosna nyandak"
"Alus. Cikan Yogi ! Tong heureuy bae !", si Yogi katelah tukang heureuy.
"Dag - dig - dug, hartosna abdi teu acan ngadamel PR"."Nangtung dihareup ! Dadan ! "
"Brang - breng - brong, hartosna ema ngambek di dapur alatan teu gaduh beas"
"Nangtung dihareup ! Dikdik ! "
"Begang - begeng - begung, hartosna siga awak Datuk Maringgih "
"Nangtung dihareup ! Yusuf ! "
"Dar - der - dor, hartosna perang di Irak jeung Palestina"
"Nangtung dihareup ! Mahmud ! "
"Pak - pik - pek, hartosna abdi beberes di bumi "
"Bohong maneh mah tara beberes .Nangtung dihareup ! Endang !
"Blag - blig - blug, hartosna si Atun diajar leumpang "
"Nangtung dihareup ! Nandang ! "
"Brak - brik - brek, hartosna awut-awutan "
"Nangtung dihareup ! Naddy ! "
"Plak - plek - plok, hartosna bararahe "
"Masingna ase rehe atuh ! Nangtung dihareup ! Epul !"
"Cas - cis - cus , hartosna nyarioskeun batur "
"Nangtung dihareup ! Kabeh baralegug ! Doddy !"
Si Doddy teh budak nu geumpeuran, titatadi geus ngahodhod sieuneun ditanya.Ayeuna ditanya pisan ku bu Lia. Bakating ku geumpeur, ari seduuut .... teh hitut !
"Brat - bret - brot nyah ! ?, saur ibu Lia mayunan : " Kaluar kabeh!", ibu Lia bendu.
Poe ka dua. "Ayeuna ibu rek ngetest maraneh ihwal present continous, anu bisa ngajawab bener, meunang balik ti heula ! ", saur ibu guru Lia.
"Anu teu bisa, nangtung di hareup nepi ka ibu kaluar ti kantor!", ibu ngancem.
"Ridwan, sok sebutkeun contona present continous !", ibu guru Lia naros.
"Hi istuning (he is tuning),hartosna dia keterlaluan".
"Maneh nu istuning belegug pisan mah ! Deni !
"Dey weureu daun (they were down), hartosna mereka weureu daun"
" Weureu daun naon maneh teh Deni ?!, kahareup kabeh !
Matak TBC ngajar barudak kawas kieu mah !", bu Lia bendu. " Ah moal bu, buktosna pun rama ngajar di TC sehat-sehat saja tuh...."
" Heueh da gajihna beda jeung guru SD!
salam
h@di tea EUY!!!
HK is for Hadi Kuncoro
- Hadi Kuncoro
- A Friend, Husband & Father! Time is always change and so does the world! House of Changes by HK is there to partner with you to share, brainstorm and dreams. We build a new pardigm for a better life and society. I do invite you to encourage ourself to lead the changes! Hadi Kuncoro
Friday, August 20, 2004
Tuesday, August 10, 2004
Allah Menyayangi Kami


entah pertanda apa lagi, setelah kebetulan tadi malem kami memulangkan pengasuh anak kami dengan tidak hormat, karena terbukti nyata perilakunya sudah sangat membahayakan anak kami.
Hari ini saya dan terutama Isteri masih sangta shock dan belum bisa percaya dikhianati dan dilukai seperti itu. Padahal menurut ukuran kami kepercayaan kami begitu tinggi kepadanya.
Semua kejadiannya menurut mama dan mami mertua saya serta tetangga dan kerabat itu karena kesalahan kami yang terlalu royal dan terlalu mempercayakan segalanya mengenai pengurusan anak ke pengasuh sakit itu. mama saya malah sempat bilang kalian sedang kena batunya karena sudah merasa sombong bisa mengatasi sendiri dan jauh dari kehidupan ibadah yang baik.
semalam saya berkontempelasi dan berbicara panjang lebar dengan isteri dan mami mertua saya (di paksa untuk terbang ke jakarta) dan tanpa argue saya mengakui kegagalan saya.
hanya karena seorang anak kecil tetangga kami yang membisiki, hanya sebuah sms yang menjadi bukti dan kesetiaan pembantu kami satunya yang sempat justru kami abaikan dan hanya juga kebaikan seluruh tetangga di komplek kami. Dan semua itu bukan sebuah kebetulan tapi karena Allah masih sayang ama kami.
Saya sudah mengakui bahwa saya telah GAGAL karena saya sudah membahayakan anak saya dengan cara prilaku salah kaprah yang sangat mendasar jauh dari ibadah dan jauh dari cinta keluarga.
InsyaAllah banyak hikmah dari pengalaman ini walaupun pahit...
h@di tea EUY!!!
TITIPAN ILAHI
W.S. Rendra Sering kali aku berkata, ketika orang memuji milikku,bahwa sesungguhnya ini hanya titipan, bahwa mobilku hanya titipan Nya,bahwa rumahku hanya titipan Nya,bahwa hartaku hanya titipan Nya,bahwa putraku hanya titipan Nya, tetapi, mengapa aku tak pernah bertanya, mengapa Diamenitipkan padaku? Untuk apa Dia menitipkan ini pada ku?Dan kalau bukan milikku, apa yang harus kulakukan untuk milik Nya ini? Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yang bukan milikku? Mengapa hatiku justru terasa berat, ketika titipan itu diminta kembali oleh-Nya ? Ketika diminta kembali, kusebut itu sebagai musibahkusebut itu sebagai ujian, kusebut itu sebagai petaka,kusebut dengan panggilan apa saja untuk melukiskan bahwa itu adalah derita. Ketika aku berdoa, kuminta titipan yang cocok dengan hawa nafsuku, aku ingin lebih banyak harta, ingin lebih banyak mobil, lebih banyak rumah, lebih banyak popularitas, dan kutolak sakit, kutolak kemiskinan, Seolah semua "derita" adalah hukuman bagiku.Seolah keadilan dan kasihNya harus berjalan seperti matematika : aku rajin beribadah, maka selayaknyalah derita menjauh dariku, dan Nikmat dunia kerap menghampiriku. Kuperlakukan Dia seolah mitra dagang, dan bukan Kekasih. Kuminta Dia membalas "perlakuan baikku", dan menolak keputusanNya yang tak sesuai keinginanku, Gusti, padahal tiap hari kuucapkan, hidup dan matiku hanyalah untuk beribadah...
Monday, July 26, 2004
Aku Ingin Seperti Dulu


+ "Aku takut Sis..."
- "Takut kenapa ? kok sepertinya serius amat sih ?"
+ "Takut suamiku sudah tak sayang lagi, takut suamiku bosan melihatku bla bla...."
- " Ah...itukan cuman perasaan Sis aja, saya yakin suami Sis...orangnya setia dan baik ..."
+ "Aku ingin kembali seperti waktu masih muda dulu. Waktu dimana ketika masih asyik masyuk dimabuk asmara di masa pacaran"
Percakapan dua wanita paruh baya yang masih terlihat funky di loby bawah kantorku di depan car call center, manakala aku menunggu mobil yang akan mengantarku berkunjung ke tempat client kami siang tadi.
Percakapan tentang perubahan yang terjadi dari suami mereka
Percakapan tentang menurunnya perhatian dari suami mereka
dan aku teringat pada isteriku tercinta. Dalam usia pernikahan kami menjelang 2 tahun benarkah aku berubah di mata isteriku? aku tersenyum simpul, senyum seorang diri. yah, betul... bawah alam sadar sekonyong-konyong membawaku bertanya pada diriku sendiri : "apakah hubungan kami tidak semenarik dan seindah dulu?"
Dulu...... waktu kita masih berpacaran, banayak hal creative yang menyenangkan yang kami lakukan bersama. Hingga sempat aku berseloroh bahwa cinta itu bagiku adalah ketololan.
Manakala perasaan cinta menyelimuti, bertemu denganmu berarti debaran jantungku semakin melaju kencang.
Manakala perasaan cinta itu menerpa, aku bisa menjadi seorang pendengar cerita bersambung yang baik tanpa kenal ngantuk.
Manakala cinta merasuki jiwa, janjian denganmu berarti rogohan kantong celanaku semakin mengobrak-abrik kocekku......
Satu menit adalah sangat berarti bagi kami, hingga dulu bahkan kami tidak pernah merasa lapar dan sering lupa makan saking senangnya
Dan aku tak perduli, sebab dibalik itu adalah ada makna cinta karenanya.
sedang kini, orang yang dulu kupacari dan memacariku, sering kulupakan hari ulangtahunnya. Bahkan aku sempat melupakan ulangtahun pernikahan pertama kami.
Hanya satu komitmen pernikahan itu terlihat begitu eksplisit dan nyata, yang mana cincin tersebut masih melingkar indah di jari manisku.
Mungkin semuanya telah berubah......
Duh...hampir dua tahun aku sudah bersamanya. sekarang setiap malam aku hanya menonton siaran pertandingan olah raga. Lepas menonton masuk kamar untuk membaca buku. Bercengkrama dengan gadis kecilku. Akhir pekan ku lalui dengan membaca koran. dan banyak penjelmaan kebahgian yang berubah drastis dibandingkan masa dulu. Tak ada bunga, tak ada rayuan, tak ada nonton film bersama, tak ada jalan-jalan pagi di senayan tak ada...dan tak ada.... lagi....
Aku tahu bahwa aku telah menjengkelkannya. Namun meski menjengkelkan dia masih tetap membereskan koran yang berserakan setelah kubaca, dia masih menyelimutiku tatkala malam semakin dingin dan nyamuk mulai bergentayangan, dia masih memijitku manakala aku lelah selepas pulang kerja dan masih lagi.... dan lagi.....
Itukah kiranya, mengapa kemudian isteriku bersemangat untuk mengikuti program suntik kurus di kelapa gading.
Itukah kiranya mengapa sekarang isteriku selalu tersenyum mesra manakala pagi menjelang
Itukah kiranya mengapa dia menjadi wanita yang sangat telaten memasakan makanan kesukaanku di akhir pekan....
Itukah ???
pun tadi pagi, pada saat kudrop dia di depan kantornya dia berbisik begitu mesra dan berkata : 'Yah, Bunda masih kelihatan cantik nggak ?'.
Dan aku masih tak perduli......
Sudahkah aku berubah, hingga jantung hatiku berusaha keras dan jungkir balik tuk menarik perhatianku ??
Sore ini, ketika bell di kantor telah berbunyi. Mengingatkan aku pada semua itu dan aku menjadi tidak sabar untuk segera sampai di rumah. Untuk menjemputnya dan memanjakannya seperti sediakala, sedianya masa berpacaran dahulu. Indah dan berbunga.......
sebab buatku dahulu dan sekarang harus tetap indah. Karena Kami Masih Punya Cinta
h@di yang mencintai isteri dan anaknya tea EUY!!!
Thursday, July 22, 2004
Aku dan Hari-hariku

"Ayo bangun... udah siang berangkat sekolah nanti kesiangan"
Tradisi tersebut berlangsung selama 12 tahun manakala aku masih berada dibangku sekolah dan masih tinggal di rumah orang tuaku.
Tradisi tersebut sedikit banyak telah berubah manakala aku merantau dalam rangka menuju jenjang pendidikan lebih tinggi, masa kuliah. Pola hidup mandiri dengan sedikit pengawasan dari orang tua (bokap ama nyokap cuman dua kali nengok pertama pada saat masuk dan kedua pada saat wisuda). Era berikutnya...
Tradisi bergeser manakala aku yang masih bujang merantau dalam rangka meniti karir professionalku di belantara metropolitan.
Hingga saatnya kini aku telah berkeluarga dan memiliki satu putri, rutinitas dan ritual keseharian memaksa aku telah menjadi seorang yang mirip sebuah mesin produksi bekerja tanpa mengenal waktu 6 hari dalam seminggu, whole time for stand by position.
Beginilah setiap hari ku :
5:15 bangun tidur dan sebentar bercengkrama dengan kekasih hatiku (isteri dan anakku)
5:30 Mandi pagi langsung mengenakan pakaian kantor sambil panaskan mobil. Sarapan ? ah... tak ada waktu paling banter minum teh hangat segelas berdua bikinan isteriku. Main-main dengan bunga kami tercinta hingga pintu gerbang to say dadah.....
6:00 berangkat kantor. bertukar cerita dan tak lupa ngobrol tentang kejadian dari masing-masing kita hingga diskusi merancang rencana ke depan (kenapa mesti di mobil ?)
7:15 drop isteri di depan kantornya (kebetulan searah perjalanan) tak lupa cup cup bye bye dan saling mendoakan agar semua lancar.
7:17 Tancap gas dan stel musik keras-keras, mengusir penat di tengah kemacetan ibu kota.
7:45 sampai di kantor, absen dan langsung nyalakan komputer. Check e-mail, bikin Mutiara today, dan telpon ke pool, depo, site office dan beberpa kantor lain.
8:00 Balas e-mail yang perlu dibalas, check semua report dari seluruh team di Indonesia. Dan berkoresponden dengan colleague baik customer maupun supplier ataupun agent.
8:30 morning meeting, membahas apa yang terjadi dan rencana apa yang akan dikerjakan dengan para juragan.
9:30 siap-siap jalan ke custemer di Pulo gadung rencana project national distribution barang bahaya untuk appointment schedule jam 10.
9:50 tiba di lokasi customer dan diskusi panjang mengenai explorasi requirement hingga scenario operation planning pelaksanaan. Action Plan disiapkan mulai dari Management System, Distribution Risk Review, Emergency Response Team bla bla.... terakhir menyiapkeun minutes of meeting.
11:30 langsung jalan ke depo di daerah tanjung priok, ada salah satu potential client yang ingin mengaudit pool dan depotnya kita.
12:00 Introduction meeeting dan langsung kunjungan lapangan.
14:00 audit selesai, langsung perjalanan dilanjutkan kembali ke kantor. Selama perjalanan proses pertelponan terus berlanjut memonitor regular operation activities dari semua supervisor.
15:30 tiba dikantor pesen makanan, hemm...laper juga ternyata. sambil tunggu makanan dateng check e-mail dan diskusi kecil-kecilan perkembangan hari ini ama Pak Boss.
15:45 Makan pagi, siang, sore.
16:00 diskusi dengan operation team permasalahan hari ini dan schedule plan untuk besok. Serta Merancang Scenario project yang akan dimulai dua dua hari yang akan datang. Mulai dari order handling system, regular report sysytem, complaint management system, Incident management system, Corrective action programe dan tak lupa Key performance Indicator program.
17:00 mem-follow up-i hasil meeting hari ini dengan client dan mendistribusikan minutes of meeting dan action plan programenya.
17:30 Check seluruh daily report di system dari seluruh team dan juga lintas dept.
18:00 telpon isteri, tanya pulang bareng apa mau duluan ?
19:00 sempetkan buka
19:30 Susun rencana kerja hari besok, meeting jam berapa, dengan siapa, di mana dan delegation guide line untuk para supervisor di operation team karena besok pagi harus sudah jalan lagi ke luar kantor.
20:00 Menutup semua komputer bersamaan dengan padamnya listrik di kantor. Absen dan pulang.
20:30 jemput isteri di kantornya karena kebetulan dia juga sedang banyak kerjaan.
20:40 Mampir ke Ranch Market, program 2 hari sekali beli makanan untuk anak tercinta, biar makannya tetep fresh terutama untuk sayuran dan daging.
21:30 sampai dirumah. Ngobrol sebentar dengan pengasuhnya anakku tercinta ngapain aja, apa kegiatannya, gimana makannya, minumnya bla bla...
21:45 Mandi biar seger
22:00 siap-siap makan malem sambil nonton televisi dan melanjutkan obrolan di mobil yang terputus karena belanja bersama isteri sebentar dan isteri langsung tidur biasanya.
22:30 lanjutkan nonton tipi sambil ngemil makanan.
23:30 siap-siap masuk kamar liat-liat anak yang lagi tidur dan melanjutkan baca buku "into thin air" -nya Jon Krakauer sambil tiduran.
01:00 biasanya sudah mulai ngantuk dan tidur tak lupa sun kedua buah hatiku.
Selanjutnya terus berlanjut....seperti hari-hari yang sudah berlalu. Memang terasa lelah tapi ini adalah pilihan hidup yang harus dijalankan atas konsekuensi keburuhanku.
salam
h@di

Aku dan Jantung Hatiku

kami, aku dan dia saling mencinta sebagai pasangan suami dan istri. kami, sama-sama terlibat cinta segitiga. sama-sama mencintai anak kami. dan berharap
saling dicinta. kami sama-sama berdoa, agar anak kami membalas cinta kami, sebagai ayah dan bundanya. semoga segitiga ini akan berlangsung pada esok dan keesokan harinya, setiap hari. Hingga kami mati hingga kami dipisahkan oleh Yang Kuasa.
h@di tea EUY!!

Subscribe to:
Posts (Atom)